____________________ SINOPSIS ____________________
Frea Rinata gadis yang sangat
payah di kampus. Sementara teman-temannya sudah melangkah jauh ke depan, dia
tetap saja berjalan di tempat, minim prestasi, dan dipandang sebelah mata.
Benar-benar menyebalkan.
payah di kampus. Sementara teman-temannya sudah melangkah jauh ke depan, dia
tetap saja berjalan di tempat, minim prestasi, dan dipandang sebelah mata.
Benar-benar menyebalkan.
Untunglah, dia punya kehidupan
kedua yang lebih menarik, yang melibatkan seorang pemuda bernama Liquor. Atau
setidaknya, pemuda yang ”dipanggil” Liquor.
kedua yang lebih menarik, yang melibatkan seorang pemuda bernama Liquor. Atau
setidaknya, pemuda yang ”dipanggil” Liquor.
Frea nyaris tidak tahu apa-apa
tentangnya, kecuali bahwa pemuda itu sangat menarik, memiliki profesi yang
tidak biasa, dan penuh misteri. Namun, jauh di dalam hati, Frea jatuh cinta
padanya, meskipun tidak pernah mengakuinya.
tentangnya, kecuali bahwa pemuda itu sangat menarik, memiliki profesi yang
tidak biasa, dan penuh misteri. Namun, jauh di dalam hati, Frea jatuh cinta
padanya, meskipun tidak pernah mengakuinya.
Sampai kapan Frea akan menyangkal
perasaannya? Dan benarkah kehidupan keduanya semenarik yang dia pikirkan?
Karena semakin lama, segala hal tentang Liquor semakin membuat dirinya
frustasi. Dan sangat khawatir.
perasaannya? Dan benarkah kehidupan keduanya semenarik yang dia pikirkan?
Karena semakin lama, segala hal tentang Liquor semakin membuat dirinya
frustasi. Dan sangat khawatir.
____________________ REVIEW ____________________
Dengan melihat judulnya saja
sudah ketebak kalau novel Love Theft #1 ini berseri. Secara pribadi aku agak
malas baca novel berseri. Alasannya simple karena cerita itu belum berakhir.
Tapi, tidak dapat menjudge seperti itu juga, toh banyak novel seri yang keren,
termasuk novel ini. Aku tidak kecewa membelinya.
sudah ketebak kalau novel Love Theft #1 ini berseri. Secara pribadi aku agak
malas baca novel berseri. Alasannya simple karena cerita itu belum berakhir.
Tapi, tidak dapat menjudge seperti itu juga, toh banyak novel seri yang keren,
termasuk novel ini. Aku tidak kecewa membelinya.
Tema cerita yang diambil sangat
menarik mengingatkanku pada komik Black Butler yang menceritakan dunia belakang
kalau bahasa gaulnya underground. Pemilihan nama tokohnya juga unik. Padahal
setting tempatnya di Indonesia tapi aku merasa diluar negeri. Untuk sudut
pandangnya menggunakan sudut pandang orang pertama yaitu Frea sendiri si tokoh
utama dengan alur cerita maju-mundur.
menarik mengingatkanku pada komik Black Butler yang menceritakan dunia belakang
kalau bahasa gaulnya underground. Pemilihan nama tokohnya juga unik. Padahal
setting tempatnya di Indonesia tapi aku merasa diluar negeri. Untuk sudut
pandangnya menggunakan sudut pandang orang pertama yaitu Frea sendiri si tokoh
utama dengan alur cerita maju-mundur.
Diawali sang narator Frea
bermaksud cuti kuliah karena dia merasa dirinya mahasiswi paling payah di
kampus. Tidak memiliki prestasi dan dipandang sebelah mata, terlebih oleh
dosennya sendiri. Aku paham betul perasaan Frea karena aku pun pernah
diperlakukan seperti itu oleh dosen. Kesempatannya untuk pergi ke Austria pun
pupus karena dia tidak terpilih menjadi kandidat kampusnya. Oleh karenanya dia
memutuskan cuti kuliah.
bermaksud cuti kuliah karena dia merasa dirinya mahasiswi paling payah di
kampus. Tidak memiliki prestasi dan dipandang sebelah mata, terlebih oleh
dosennya sendiri. Aku paham betul perasaan Frea karena aku pun pernah
diperlakukan seperti itu oleh dosen. Kesempatannya untuk pergi ke Austria pun
pupus karena dia tidak terpilih menjadi kandidat kampusnya. Oleh karenanya dia
memutuskan cuti kuliah.
Aku hanya ingin lenyap,
seperti air yang menguap. Hal. 162
seperti air yang menguap. Hal. 162
Setelah cuti, dia tidak memiliki
kegiatan yang pasti, kecuali bergabung dengan kehidupan keduanya menjadi
asisten pamannya yang memiliki bisnis gelap dan menemani Liquor sang pencuri
profesional anak buah pamannya itu. Paman Frea seorang Robbin Hood zaman
moderen. Mencuri, lalu hasilnya dibagikan kepada orang-orang yang tidak mampu.
Dan sasarannya pun bukan orang biasa, melainkan orang-orang yang kelebihan
uang, para koruptor, pejabat, dan lainnya.
kegiatan yang pasti, kecuali bergabung dengan kehidupan keduanya menjadi
asisten pamannya yang memiliki bisnis gelap dan menemani Liquor sang pencuri
profesional anak buah pamannya itu. Paman Frea seorang Robbin Hood zaman
moderen. Mencuri, lalu hasilnya dibagikan kepada orang-orang yang tidak mampu.
Dan sasarannya pun bukan orang biasa, melainkan orang-orang yang kelebihan
uang, para koruptor, pejabat, dan lainnya.
“Mungkin saya akan jadi
semacam ngengat. Mengekor ke mana pun kamu pergi.” Hal. 7
semacam ngengat. Mengekor ke mana pun kamu pergi.” Hal. 7
Frea tidak pernah memandang
sebelah mata dengan bisnis pamannya maupun profesi Liquor yang seorang pencuri
kelas kakap. Bukan berarti dia membenarkannya juga, walau bagaimanapun bisnis
pamannya bukanlah bisnis baik secara agama maupun hukum. Selama dirinya
baik-baik saja tidak ada masalah.
sebelah mata dengan bisnis pamannya maupun profesi Liquor yang seorang pencuri
kelas kakap. Bukan berarti dia membenarkannya juga, walau bagaimanapun bisnis
pamannya bukanlah bisnis baik secara agama maupun hukum. Selama dirinya
baik-baik saja tidak ada masalah.
Selain Liquor, Frea juga dekat
dengan Night dan Tarantula. Ke tiga nama tersebut adalah nama samaran. Pada
penasarankan bagaimana mereka mencuri barang-barang mahal yang di jaga ketat?
Baik Liquor, Night, maupun Tarantula memiliki benda pengalih perhatian korban.
Liquor dengan ngengatnya. Night dengan kupu-kupu putihnya dan Tarantula dengan
laba-labanya.
dengan Night dan Tarantula. Ke tiga nama tersebut adalah nama samaran. Pada
penasarankan bagaimana mereka mencuri barang-barang mahal yang di jaga ketat?
Baik Liquor, Night, maupun Tarantula memiliki benda pengalih perhatian korban.
Liquor dengan ngengatnya. Night dengan kupu-kupu putihnya dan Tarantula dengan
laba-labanya.
Sayangnya Night mengundurkan diri
dari aktifitasnya, dia bermaksud pulang ke negaranya yaitu Jepang. Dan, di misi
terakhirnya Night melimpahkan tugasnya pada Liquor untuk mencuri kalung berlian
bermerek Tiffany & Co., yang sangat prestisius di Amerika Serikat dan
dunia. Lalu, mangsanya kali ini adalah anak pengusaha batu bara ”Coco
Kartikaningtias”. Bagi Liquor yang seorang hacker dan maniak pembajakan hak
cipta mencuri kalung yang tengah menggantung di leher Coco bukanlah hal yang
sulit. Hewan pengalih perhatian miliknya mampu mengambil alih dunia Coco,
terlebih paras tampan Liquor mata Coco langsung dibuat kagum olehnya. Dalam
hitungan detik kalung itu sudah beralih ke tangan Liquor.
dari aktifitasnya, dia bermaksud pulang ke negaranya yaitu Jepang. Dan, di misi
terakhirnya Night melimpahkan tugasnya pada Liquor untuk mencuri kalung berlian
bermerek Tiffany & Co., yang sangat prestisius di Amerika Serikat dan
dunia. Lalu, mangsanya kali ini adalah anak pengusaha batu bara ”Coco
Kartikaningtias”. Bagi Liquor yang seorang hacker dan maniak pembajakan hak
cipta mencuri kalung yang tengah menggantung di leher Coco bukanlah hal yang
sulit. Hewan pengalih perhatian miliknya mampu mengambil alih dunia Coco,
terlebih paras tampan Liquor mata Coco langsung dibuat kagum olehnya. Dalam
hitungan detik kalung itu sudah beralih ke tangan Liquor.
Coco mengumumkan berita
kehilangan kalung Tiffany & Co., di televisi. Bagi Frea itu bukanlah hal
yang aneh karena kebanyakan korban memang melakukan hak yang sama. Setelah itu
melupakannya, lalu membeli yang baru. Namun, berbeda dengan kasus Coco kali ini
selain berita infotaiment dia juga memasang sepanduk hampir di seluruh penjuru
Jakarta. Itu, bukanlah hal yang bagus karena bisa mengancam bisnis pamannya.
Liquor terlihat hawatir. Night yakin kalung itu sangatlah berharga bagu Coco,
mengingat Kalung seharga ratusan jutapun dapat dibeli dengan sekali gesek.
Night pun menyarankan untuk mengembalikan kalung itu. Tapi, Liquor memiliki
caranya sendiri dengan menemui langsung Coco. Ide Liquor tidak sependapat
dengan Frea yang bisa membahayakan dirinya sendiri. Frea pun semakin hawatir
terhadap Liquor. Lalu, apa yang akan di lakukan Liquor? Memakai cara Night atau
idenya sendiri? Nah, penasaran baca novelnya langsung aja ya.
kehilangan kalung Tiffany & Co., di televisi. Bagi Frea itu bukanlah hal
yang aneh karena kebanyakan korban memang melakukan hak yang sama. Setelah itu
melupakannya, lalu membeli yang baru. Namun, berbeda dengan kasus Coco kali ini
selain berita infotaiment dia juga memasang sepanduk hampir di seluruh penjuru
Jakarta. Itu, bukanlah hal yang bagus karena bisa mengancam bisnis pamannya.
Liquor terlihat hawatir. Night yakin kalung itu sangatlah berharga bagu Coco,
mengingat Kalung seharga ratusan jutapun dapat dibeli dengan sekali gesek.
Night pun menyarankan untuk mengembalikan kalung itu. Tapi, Liquor memiliki
caranya sendiri dengan menemui langsung Coco. Ide Liquor tidak sependapat
dengan Frea yang bisa membahayakan dirinya sendiri. Frea pun semakin hawatir
terhadap Liquor. Lalu, apa yang akan di lakukan Liquor? Memakai cara Night atau
idenya sendiri? Nah, penasaran baca novelnya langsung aja ya.
“Maaf. Saya tidak pernah
mengembalikan barang yang saya curi.” Hak. 118
mengembalikan barang yang saya curi.” Hak. 118
Selain mengangkat kisah dunia
underground milik pamannya. Novel ini juga menyuguhkan sisi romantis antara
Frea dan Liquor. Keduanya terlihat sama – sama saling menyukai hanya saja tidak
ada yang mengungkapkannya atau memang mereka tidak menyadarinya. Sayangnya aku
kurang setuju dengan pengambilan karakter Night, pria yang memiliki wajah
cantik, bahkan imajinasiku tidak dapat mengiyakan. Night jika diartikan malam
adalah sosok pria dingin seperti karakter Liquor. Bahkan nama Liquor yang
pantas menjadi karakter Night alias kebalikannya. Tapi, aku suka dengan karakter
Liquor. Ouh, iya Tarantula itu ternyata laki-laki loh, aku kira cewek.
underground milik pamannya. Novel ini juga menyuguhkan sisi romantis antara
Frea dan Liquor. Keduanya terlihat sama – sama saling menyukai hanya saja tidak
ada yang mengungkapkannya atau memang mereka tidak menyadarinya. Sayangnya aku
kurang setuju dengan pengambilan karakter Night, pria yang memiliki wajah
cantik, bahkan imajinasiku tidak dapat mengiyakan. Night jika diartikan malam
adalah sosok pria dingin seperti karakter Liquor. Bahkan nama Liquor yang
pantas menjadi karakter Night alias kebalikannya. Tapi, aku suka dengan karakter
Liquor. Ouh, iya Tarantula itu ternyata laki-laki loh, aku kira cewek.
Overall, aku sangat menyukai
novel ini. Pembawaan ceritanya enak banget ngalir, bahasanya ringan tapi
konflik ceritanya kuat. Ouh, aku sudah tak sabar membaca seri keduanya.
novel ini. Pembawaan ceritanya enak banget ngalir, bahasanya ringan tapi
konflik ceritanya kuat. Ouh, aku sudah tak sabar membaca seri keduanya.
Aku kasih bintang 4 untuk novel
Love Theft #1
Love Theft #1
Sampai berjumpa di review seri
keduanya.
keduanya.
Happy Reading.
____________________ IRRC ____________________
Diikutsertakan dalam Indonesia Romance Reading Challenge 2016