Halos semuanya..
Bagaimana kabar hari ini? Aku lagi
semangat nih,karena akhirnya selesai baca Novel karya Mba Uti. Ketika yang lain
tengah asyik baca Novel Berlabuh di Lindoya, aku masih di belakang. :’(
Sebenernya emang mau bertahap si, selanjutnya baca yang Blue Vino dulu sebelum baca
Berlabuh Di Lindoya (Barang kali ada yang mau ngasih novel gratis – Ngarep).
Ada satu alasan kenapa aku bertahap membacanya, jeng, jeng, aku kagum loh sama
Mba Uti. Novelnya keren banget, 5 bintang untuk Mba Uti.
semangat nih,karena akhirnya selesai baca Novel karya Mba Uti. Ketika yang lain
tengah asyik baca Novel Berlabuh di Lindoya, aku masih di belakang. :’(
Sebenernya emang mau bertahap si, selanjutnya baca yang Blue Vino dulu sebelum baca
Berlabuh Di Lindoya (Barang kali ada yang mau ngasih novel gratis – Ngarep).
Ada satu alasan kenapa aku bertahap membacanya, jeng, jeng, aku kagum loh sama
Mba Uti. Novelnya keren banget, 5 bintang untuk Mba Uti.
Yukkk…. ah saatnya rivew…………………
Waktu beli novel Denting Lara, agak
ragu-ragu karena tebel takut ga seru jalan ceritanya, kaya kemaren-kemaren beli novel baru
seperempat udah ga asyik, jadinya baca awal sama akhirnya doang. tapi karena
jiwa penasaran ku lebih gede, akhirnya di beli juga. Woww… diluar dugaan Denting Lara novel yang membuat ku kesal,
marah, dan menyayat hati.
ragu-ragu karena tebel takut ga seru jalan ceritanya, kaya kemaren-kemaren beli novel baru
seperempat udah ga asyik, jadinya baca awal sama akhirnya doang. tapi karena
jiwa penasaran ku lebih gede, akhirnya di beli juga. Woww… diluar dugaan Denting Lara novel yang membuat ku kesal,
marah, dan menyayat hati.
Novel ini bercerita tentang anak
remaja yang tidak mendapatkan kasih sayang karena sebuah perceraian kedua orang
tuanya. Esa tinggal bersama ibu dan Bi Titin pengasuhnya dari kecil. Namun,
Ibunya sibuk dengan dirinya sendiri sampai Esa terabaikan jauh dari kasih
sayang. Ayahnya menikah lagi tapi dia tidak bisa ikut ayahnya karena ibu
tirinya tidak menginginkan Esa. Di sekolah dia ditinggilkan sahabatnya, bahkan
lebih parah dari itu dia juga dikucilkan. Hidup Esa pun berubah sejak kehadiran
Erik, dia sekarang tidak hanya berdua dengan Bi Titin. Namun ada lelaki yang mengajarkan
tentang kebahagiaan.
remaja yang tidak mendapatkan kasih sayang karena sebuah perceraian kedua orang
tuanya. Esa tinggal bersama ibu dan Bi Titin pengasuhnya dari kecil. Namun,
Ibunya sibuk dengan dirinya sendiri sampai Esa terabaikan jauh dari kasih
sayang. Ayahnya menikah lagi tapi dia tidak bisa ikut ayahnya karena ibu
tirinya tidak menginginkan Esa. Di sekolah dia ditinggilkan sahabatnya, bahkan
lebih parah dari itu dia juga dikucilkan. Hidup Esa pun berubah sejak kehadiran
Erik, dia sekarang tidak hanya berdua dengan Bi Titin. Namun ada lelaki yang mengajarkan
tentang kebahagiaan.
Judul :
Denting Lara
Denting Lara
Penulis :
K.Fischer
K.Fischer
Penerbit :
Penerbit PT Bhuana Ilmu Populer
Penerbit PT Bhuana Ilmu Populer
Halaman : X & 317 halaman
Tahun Terbit :
2015
2015
ISBN 10 : 602-249-867-8
ISBN 13 : 978-602-249-867-4
Belum setengahnya aku membaca Novel ini air mataku
sudah berjatuhan. Dadaku benar-benar sesak melihat Esa hanya makan nasi goreng
karena Ibunya tidak memberikan uang dapur ke Bi Titin. Sedangkan di luar sana
ibunya mungkin sedang makan enak. Seorang ibu yang seharusnya memberikan asupan
gizi yang baik dan memberikan perhatian khusus justru mengabaikan anakanya
sendiri. Membaca novel ini aku merasa di dunia memang ada sosok ibu yang
seperti itu.
sudah berjatuhan. Dadaku benar-benar sesak melihat Esa hanya makan nasi goreng
karena Ibunya tidak memberikan uang dapur ke Bi Titin. Sedangkan di luar sana
ibunya mungkin sedang makan enak. Seorang ibu yang seharusnya memberikan asupan
gizi yang baik dan memberikan perhatian khusus justru mengabaikan anakanya
sendiri. Membaca novel ini aku merasa di dunia memang ada sosok ibu yang
seperti itu.
Disisi lain aku salut pada Esa, dengan keadaan
keluarganya yang super berantakan, dia tidak menjadi anak berandalan malah
sebaliknya dia dikucilkan oleh teman-temannya, bahkan oleh sahabatnya sendiri.
Sahabat yang sudah dikenalnya sejak kecil, bahkan mereka dapat julukan anak
kembar. Kini Esa hanya hidup berdua dengan Bi Titin, ayahnya hanya mengurusi
uang bulanan saja.
keluarganya yang super berantakan, dia tidak menjadi anak berandalan malah
sebaliknya dia dikucilkan oleh teman-temannya, bahkan oleh sahabatnya sendiri.
Sahabat yang sudah dikenalnya sejak kecil, bahkan mereka dapat julukan anak
kembar. Kini Esa hanya hidup berdua dengan Bi Titin, ayahnya hanya mengurusi
uang bulanan saja.
Tuhan berkehendak lain, Erik hadir menghiasi hari-hari
Esa. Berkat Erik, Esa menemukan hidupnya kembali, bertemu banyak orang yang menyukai
musik klasik, tempat-tempat sederhana namun penuh canda dan tawa. Tuhan memang
tidak akan pernah membiarkan ciptaannya sendiri, akan ada satu cahaya yang
menerangi.
Esa. Berkat Erik, Esa menemukan hidupnya kembali, bertemu banyak orang yang menyukai
musik klasik, tempat-tempat sederhana namun penuh canda dan tawa. Tuhan memang
tidak akan pernah membiarkan ciptaannya sendiri, akan ada satu cahaya yang
menerangi.
Cinta beda usia. Aku belum pernah jatuh cinta pada
lelaki yang usianya diatas 30 tahun, sekalipun dia ganteng. 😀 Jujur aku akui
imajinasi ku tentang Erik dia terkesan pemuda usia 26 tahun tidak seperti
kenyataannya bahwa usia Erik 34 tahun, mungkin karena pembawaan alur ceritanya
yang sedap. Ya, untuk Esa cinta berkata lain, walaupun usia mereka jaraknya
jauh banget kaya rel kereta (lebay) tidak menjadi penghalang bagi Esa maupun
ErikOrang tua Esa lah yang menjadi penghalang keduanya. Ibunya yang bermaksud
menjadikan Erik calon ayah baru bagi Esa, sedangkan ayahnya tidak setuju dengan
perbedaan usia itu, terlebih Esa masih SMA perjalanan karir hidupnya bahkan
belum dimulai. Hingga akhirnya Esa dan Erik memutuskan untuk berpisah.
lelaki yang usianya diatas 30 tahun, sekalipun dia ganteng. 😀 Jujur aku akui
imajinasi ku tentang Erik dia terkesan pemuda usia 26 tahun tidak seperti
kenyataannya bahwa usia Erik 34 tahun, mungkin karena pembawaan alur ceritanya
yang sedap. Ya, untuk Esa cinta berkata lain, walaupun usia mereka jaraknya
jauh banget kaya rel kereta (lebay) tidak menjadi penghalang bagi Esa maupun
ErikOrang tua Esa lah yang menjadi penghalang keduanya. Ibunya yang bermaksud
menjadikan Erik calon ayah baru bagi Esa, sedangkan ayahnya tidak setuju dengan
perbedaan usia itu, terlebih Esa masih SMA perjalanan karir hidupnya bahkan
belum dimulai. Hingga akhirnya Esa dan Erik memutuskan untuk berpisah.
“Bukan cinta kita yang salah, tapi waktunya. Yang kita
miliki adalah cinta yang murni, tetapi pada waktu yang keliru.” – Hal.261
miliki adalah cinta yang murni, tetapi pada waktu yang keliru.” – Hal.261
Secara keseluruhan aku suka alurnya, mengalir dan
lepas. Penulis membawa kita merasakan penderitaan Esa, sedih, kesal, bahagia,
dunia Esa yang hanya dia miliki. Walaupun novel ini tebel tidak akan pernah
bosen untuk menyelesaikannya sampai akhir. Dari semua novel atau karya lainnya
pasti kata-kata typo tidak pernah ketinggalan. Ini dia kata-kata typo pada
novel Denting Lara :
lepas. Penulis membawa kita merasakan penderitaan Esa, sedih, kesal, bahagia,
dunia Esa yang hanya dia miliki. Walaupun novel ini tebel tidak akan pernah
bosen untuk menyelesaikannya sampai akhir. Dari semua novel atau karya lainnya
pasti kata-kata typo tidak pernah ketinggalan. Ini dia kata-kata typo pada
novel Denting Lara :
Bahu Siska terkulai lagi. Ia tidak akan pernah dapat mengganti tema ini dari benak sahabatnya. “Sudah ada kabar baru?” -hal. 290
Seharusnya disana bukan “Siska” melainkan “Saskia”, sahabat Esa.
Nah, yang belum baca Novel Denting Lara aku saranin baca novel satu ini. Penasaran juga kan sama ending ceritanya? Setelah lima tahun Esa dan Erik bertemu lagi. Selama lima tahun juga Esa ga bisa move on dari Erik, lalu bagaimana dengan orang tua Esa?
Saatnya kalian yang cari tahu sendiri endingnya. hehe… 😀