The Sun is Also a Star – Mengejar Waktu by Nicola Yoon


Judul : The Sun is Also
a Star 
Author : Nicola Yoon
Penerbit : Spring
Halaman : 484 hlm
Tahun : 2017
ISBN : 978-602-604-4-365
Novel Terjemahan

Blurb __________

Natasha : Aku seorang
gadis yang hanya percaya pada sains dan fakta. Peduli setan dengan takdir, atau
cita-cita yang tak akan pernah jadi nyata. Aku jelas-jelas bukan jenis gadis
yang bisa jatuh cinta pada seorang pemuda yang kutemui secara acak di jalanan
Kota New York. Belum lagi ketika keluargaku akan dideportasi kembali ke Jamaika
dalam hitungan dua belas jam. Jatuh cinta, tidak akan pernah menjadi bagian
dalam kisahku.

Daniel : Aku selalu
menjadi anak yang baik, siswa yang baik, menjalani ekspektasi orangtuaku yang
tinggi. Tidak pernah menjadi pemimpi, apalagi penulis puisi. Tapi saat aku
melihat gadis itu, aku melupakan semuanya. Sesuatu tentang Natasha membuatku
berpikir bahwa takdir memiliki sesuatu yang luar biasa… bagi kami berdua
.
Review __________

“Ada jenis kebahagiaan
yang murni dalam keyakinan akan adanya kepastian. Meski kehidupan duniamu
mungkin berat, ada tempat yang lebih baik di masa depan, dan Tuhan punya rencana
untuk membawamu ke sana.” Hlm. 59


Masih dari Penerbit Spring,
aku baru saja menyelesaikan novel yang penyajiannya unik dan menarik, ”The Sun
is Also a Star” karya Nicola Yoon. Tidak hanya tokoh utama yang diceritakan di
sini, namun beberapa orang yang ditemui oleh si pemeran utama juga ikut
dikisahkan ada yang dibawakan dari sudut pandang orang pertama dan ketiga.
Sebenarnya buku ini
sudah di adopsi dari 2017, tapi baru sempat dibaca setahun kemudian. Duh, agak
nyesel si kenapa dulu gak langsung dilahap, karena ceritanya tak
mengecewakan. 
Ceritanya itu
menekankan bagaimana harapan orang tua terhadap masa depan anaknya. Ditambah pemikiran
kolot tentang sebuah ras, si kulit putih harus menikah dengan berkulit putih
juga, dari satu rumpun yang sama. Begitu pula dengan si kulit hitam. Bahkan
sekarang pun masih berlaku di lingkungan masyarakat, walau zaman telah berubah
dan berkembang. Sejujurnya, orang tua hanya memikirkan yang terbaik untul
anaknya. Serta, cerita bagaimana kekecawan seorang ayah karena mimpinya tak jua
terwujud. Hingga keluarga besarnya harus menanggung derita besar. 

“Hidup terlalu panjang untuk dihabiskan
dengan melakukan sesuatu yang tidak terlalu kau sukai.” Hlm. 115

Natasha, dideportasi
untuk kembali ke Jamaika karena kelalaian ayahnya. Walau Natasha tak lahir di
new york, tapi dia sudah nyaman dengan kehidupannya sekarang. Sambil menunggu
batas kepulangan ke Jamaika. Natasha mencoba mencari cara agar deportasi
tersebut dibatalkan. Sayangnya, dia terjebak dengan sebuah rasa yang tak
diduganya dan menyimpan harapan kosong. Rasa untuk seorang lelaki keturunan
Korea, yang akan wawancara untuk kuliahnya, Daniel. 

“Hidup akan jauh lebih panjang kalau kau menghabiskannya
dengan mengejar mimpi-mimpi yang tidak akan pernah bisa terwujud.” Hlm. 115

Daniel, jatuh cinta
pada pandangan pertama terhadap Natasha, wanita yang baru ditemuinya. Pandangannya
tak lepas dari sosok Natasha, dia sampai mengikuti gadis itu. Hal yang ternyata
membuatnya pada keputusan besar, dengan mengikuti wawancara untuk kuliah kedokteran
sesuai keinginan orang tuanya, atau menjadi penyair sesuai hobinya. Di tambah
fakta tentang Natasha yang akan dideportasi menambah daftar satu hari yang
penuh dengan harapan, berubah menjadi bentuk ketegangan, lalu jatuh pada sebuah
masa depan yang seprtinya hanya menjadi harapan kosong. Menurutku tergantung
bagaimana, keputusan Daniel nantinya. 
Satu hari itu,
mengajarkan keduanya untuk percaya pada sebuah harapan. Walau, tetap sulit
menerima kenyataan. 

“Anda melakukan semua yang seharusnya anda
lakukan, tapi anda tetap tidak bahagia.” Hlm. 329

Alurnya mengalir,
walau terjeda dengan beberapa cerita tokoh lainnya. Tapi, tidak mengganggu.
Konfliknya, lumayan bikin penasaran. Karen keduanya memerjuangkan sesuatu yang
bertolak belakang, Daniel berusaha membuat Natasha jatuh cinta, Sedangkan Natasha
berusaha untuk tidak jatuh cinta. 
Karakter tokoh, aku
lebih suka sama Natasha, dengan pemikiran realistisnya. Aku dan Natasha bisa
dibilang setipe. Segala sesuatu selalu dipikirkan secara realistis. Ada
juga Charlie, sang kakak yang begitu menyebalkan, Daniel selalu menjadi bahan
olok-olok Charlie.
Overall, aku sangat terhibur dengan kisah Daniel dan Natasha. Apalagi
dengan endingnya yang sungguh tak terduga. Mengenai terjemahannya juga tak ada
masalah. Rekomended
4* of 5* 

Tinggalkan komentar