Love in City of Angels – Dua Sisi Kota Bangkok by Irene Dyah

Blurb __________

“Memori
Ajeng terlalu berharga untuk menyimpan data para pria. Dia sosok lajang mandiri
yang anti jatuh cinta. Penasaran saya akan kisahnya!”
          – Luckty G.S. Blogger buku
& pustakawan sekolah

Ajeng
Gadis
kota besar yang bisa sangat bitchy dalam banyak hal, terutama pernikahan.
Baginya, cinta cuma mitos.

Yazan
Khan
Malaikat.
Master Yoda, si Poker Face. Ketenangannya menemani Ajeng membeli test pack,
setenang saat ia menyelipkan bunga di tangan gadis itu. Pendek kata,
mengerikan.

Earth
Pria
yang beresiko membuatmu lupa segala, termasuk namamu sendiri.

Cheetah
Mamalia
yang sebaiknya tidak disebut-sebut di depan Ajeng.

Ibu
Dicurigai
sudah kehilangan akal sehatnya mau menerima lagi pecundang itu.

Masjid
Jawa di Bangkok
Tempat
kisah-kisah bermula.

Krung
Thep alias City of Angels alias Bangkok
Di
kota ini, terlalu tipis batas antara iman dan godaan. Ajeng lebih suka
menyebutnya The Sin City.

Judul
: Love in City of Angels
Author
: Irene Dyah
Penerbit
: Gramedia Pustaka
Halaman
: iv + 211 hlm
Tahun
: 2016
Genre
: semi-islami romance
ISBN
: 978-602-03-3491-2

Review
__________


“Kudapati bahwa orang yang paling jahat di mataku, sejatinya tidak seburuk itu. Dan yang selalu kuanggap sebagai korban, ternyata juga menyumbang benih masalah rumah tangga.” Hlm. 166


Untuk novel
Araound The World With Love Series 3 kedua yang aku baca adalah Love in City of
Angels karya Mba Irene Dyah. Ada yang kangen dengan tulisan beliau? Aku salah
satunya, dari novel Love in Marrakech dan Love in Blue City aku semakin suka
dengan karakter tokoh yang diciptakan penulis. Dan yang mengejutkan di novel
Love in City of Angels adalah karakter utamanya yang gak biasa. Seorang wanita
karir dengan prinsip hidup yang kuat, walau kehidupan pribadinya bebas dan oke
sebutlah ‘nakal’. Ajeng.

Ajeng sudah
nonghol loh di novel sebelumnya yaitu Tiga Cara Mencinta dan Dua Cinta Negeri
Sakura. Yang sudah baca novel tersebut pasti gak asing dengan
soosk Ajeng. Nah, tapi gak
perlu hawatir di Love in City of Angels yang belum mengenal Ajeng, pasti akan
terkesan dengan sosok Ajeng ini. Cek untuk mengenal Ajeng dan Love in City of
Angels lebih dekat di sini.

City of Angels,
adalah sebutan untuk kota Bangkok, tapi bagi Ajeng Bangkok adalah The Sin City.
Sebuah kota dengan rahasia gelap, dunia malam, kesenangan yang bagi orang-orang
disebut dosa.
Bangkok ini jugalah yang membuat Ajeng, hidupnya benar-benar diuji. Prinsip
hidupnya tentang
cinta dan pernikahan pun menjadi goyah.

Ya, Ajeng memiliki
masa lalu kelam karena ayahnya. Membuat dia tak percaya dengan cinta, apalagi
harus
menempatkan ‘pernikahan’ dalam kamus hidupnya.
Tak ada yang bisa menggoyahkan hatinya, terkecuali kehadiran lelaki keturunan
India-Timur Tengah, Yazan
Khan. Yazan, menawarkan perhatian yang membuat hatinya melembut. Dengan
tampang Poker Face-nya, Yazan berhasil membuat Ajeng selalu kalut dibuatnya.
Walau tak ada hubungan spesial keduanya sering bertengkar, lalu baikan lagi.
Selalu, seperti itu.

Yazan juga membawa
Ajeng ke sebuah tempat yang suasananya tenang seperti di Solo. Kampung Jawa,
sebuah daerah yang ternyata didirikan oleh orang Indonesia. Bahkan di sini
terdapat Masjid Jawa, salah satu masjid di Bangkok yang paling tua. Ajeng
bertemu dengan Pak Di, orang jawa yang ternyata pernah berguru pada kakeknya.
Seperti disebutkan di blurb dari sinilah kisah
Ajeng dan Yazan semakin penuh cerita, pertikaian, bahkan air mata.

“Bukan kecantikanmu yang membuatku terpukau, melainkan wajahmu yang penuh semangat. Caramu tersenyum, mengerutkan alis, membelalakan mata, juga ekspresi tekunmu…” Hlm. 81

Sayangnya, ada
masalah besar yang kini melanda Ajeng. Lelaki bernama Earth, tiba-tiba muncul
dalam hidupnya. Mengaku pernah tidur seranjang. Sialnya, Ajeng tak mengingat
sama sekali tentang kejadian malam itu. Antara yakin dan tidak. Tapi, Earth
memang lelaki brengsek yang bahkan memiliki bukti kuat. Ditambah, Ajeng tak
kunjung datang bulan. Gimana Ajeng gak stres, hasil test pack-nya malah
nyemplun
g ke
kloset. Benar-benar sial.

Masalah lainnya,
datang dari sang Ibu yang memutuskan kembali rujuk dengan lelaki yang sangat
dibenci Ajeng, parahnya Ibu dan Pak Ilham, akan datang ke Bangkok untuk
liburan. Apa yang akan dikatakan Ajeng kalau sampai ia hamil dan ibunya tahu?
Masalah besar!

Yazan
dan Ajeng semakin dekat, walau keduanya dua orang yang sangat berbeda. Tapi ya
gitu, saat Yazan mencoba memberikan perhatian lebih, Ajeng merasa tak nyaman.
Ajeng tak suka dengan cara Yazan yang selalu menceramahinya. Tapi Ajeng juga
tak bisa menyingkirkan Yazan begitu saja. Dengan segala keterbukaan tentang
hidupnya yang ‘kotor’, Yazan tak goyah dengan perasaannya, dia menerima masa
lalu Ajeng. Tapi, apa benar Yazan akan menerimanya, jika Ajeng benar-benar
hamil? Pada akhirnya, siapakah yang akan goyah hatinya Ajeng atau Yazan?

Temukan
jawaban dari kelanjutan kisah Ajeng dengan Yazan, Earth dan rahasia besar yang
disimpan kedua orang tuanya di novelnya langsung ya.

Karakter
Tokoh
Ajeng, memiliki prinsip hidup yang kuat, tak
Yazan, si Poker Face, seorang muslim yang taat. Romantis dan
lembut. Selalu yakin Ajeng adalah jodohnya. Karena pertemuannya dengan Ajeng lebih dari sekali.
Earth, lelaki brengsek yang penuh misteri.
Jubjub, teman yang menyenangkan, ratu cuti dan tukang gosip.
Ibu, Ajeng tak menyangka ibu-nya mau menerima lagi lelaki
yang pernah meninggalkannya.

Hal
yang menarik >^_^<
Ciri khas kuat dari novel-novel Mba Irene Dyah adalah
karakter tokohnya. Pembaca pasti dibuat dekat dengan sang tokoh dari cara
penulis menyampaikan karakternya. Konflik cerita yang dikemas dengan sekian
rupa pun tak membuat pembaca kehilangan karakter tokohnya. Dalam Love in City
ini penulis berhasil membawa cerita dari dua karakter yang saling bertolak
belakang. Ajeng si gadis ‘nakal’ dan Yazan si ‘baik hati’. Ajeng gak mudah
digoyahkan, walaupun Yazan sering menasehatinya.

Kehadiran Jubjub, teman satu kantor Ajeng membuat
kisah ini menarik. Jubjub ini sudah kaya host gosip, berita apapun dia tahu.
Bahkan saat pertama kali Yazan mengantar Yazan gosip itu langsung tersebar.

Untuk karakter tokohnya unik-unik kan ya? Ada Jubjub,
Apple dan Earth. Nama orang Thai memang sulit diucapkan, tapi untunglah mereka
punya nick name. Penulis juga tak sembarangan loh mengambil nama-nama karakter
tokohnya. Untuk Jubjub, Apple dan Earth bisa cek dipostinga Mengenal Ajeng dan
Love in City of Angels lebih dekat.

Alur yang dimainkan yaitu maju-mundur.

Setting tempat, beberapa tempat yang disuguhkan bikin
penasaran loh. Aku sendiri si lebih tertarik dengan Kampung Jawa. Dan perayaan
Songkran yang unik.

Kekurangan
Novel >^.^<
Konflik antara Ajeng dan Earth sedikit muncul. Padahal
penulis sukses kehadiran Earth ini bikin penasaran. Akan lebih seru jikalau
Ajeng dan Earth sering muncul.

Pesan
dalam novel ini
Ajeng ini menyadarkan kita untuk memberi kesempatan
pada diri sendiri untuk berubah misalnya, juga memberi kesempatan pada masa
lalu untuk memaafkan.



“Mungkin perlu waktu dan usaha. Tapi aku akan mencobanya. Setiap orang layak dapat kesempatan. Apalagi itu adalah keluarga kita, orang dekat, orang yang kusayang.” Hlm. 148


Overall, sangat terhibur dengan Love in City of
Angels. Rekomen buat kamu yang suka romance.

4.5* of 5* untuk Love in City of Angels



__________ Reading Challenge __________
Diikutsertakan dalam Indonesia Romance Reading
Challenge 2016

Tinggalkan komentar