“Adinda Melati,
Satoe
hari nanti, berkoendjoenglah ke Kjoto dengan kimono jang kaoe djahit dari kain
sakoera ini.
hari nanti, berkoendjoenglah ke Kjoto dengan kimono jang kaoe djahit dari kain
sakoera ini.
Akoe
menoenggoemoe.”
menoenggoemoe.”
–
Hidejoshi Sanada (13/11/45)
Hidejoshi Sanada (13/11/45)
Blurb ____________

kakek-neneknya, adalah perancang busana yang tengah naik daun. Sepulang dari
Jakarta Fashion Week, dia menemukan tumpukan surat lusuh di sela-sela koleksi
kain nusantara almarhumah neneknya, Nenek Melati. Nama pengirim surat berbau
Jepang itu mengusik rasa ingin tahunya, apalagi ada kaligrafi potongan ayat
Al-Qur’an di dalamnya.
Bukan kebetulan, prestasi Veli sebagai desainer diganjar
kesempatan tinggal beberapa bulan di Kyoto untuk mengikuti program industri
budaya. Veli merasa, ini jalan untuk menambah ilmu sekaligus mencari tahu
tentang Hideyoshi Sanada.
kesempatan tinggal beberapa bulan di Kyoto untuk mengikuti program industri
budaya. Veli merasa, ini jalan untuk menambah ilmu sekaligus mencari tahu
tentang Hideyoshi Sanada.
Dengan bantuan Mario, teman spesial yang sedang bertugas
di Osaka, dan Rebi, kawan SMA yang sudah empat tahun menetap di Jepang, jalinan
rahasia antara Hideyoshi dan Nenek pun satu per satu mulai terungkap. Penemuan
ini juga membawa Veli dan Mario bertemu sosok dingin bernama Ryuhei Uehara,
musisi muda shamisen, dan Futaba
Akiyama, gadis pemalu penjaga kedai udon di tengah kota Kyoto. Ternyata,
hubungan empat insan ini melahirkan kisah yang jauh lebih rumit dibanding
cerita Hideyoshi dan Nenek Melati puluhan tahun silam….
di Osaka, dan Rebi, kawan SMA yang sudah empat tahun menetap di Jepang, jalinan
rahasia antara Hideyoshi dan Nenek pun satu per satu mulai terungkap. Penemuan
ini juga membawa Veli dan Mario bertemu sosok dingin bernama Ryuhei Uehara,
musisi muda shamisen, dan Futaba
Akiyama, gadis pemalu penjaga kedai udon di tengah kota Kyoto. Ternyata,
hubungan empat insan ini melahirkan kisah yang jauh lebih rumit dibanding
cerita Hideyoshi dan Nenek Melati puluhan tahun silam….
Judul : Love
in Kyoto
in Kyoto
Author : Silvarani
Penerbit :
Gramedia Pustaka
Gramedia Pustaka
Halaman : 233 hlm
Genre : Romance
Tahun : 2016
ISBN : 978-602-03-3630-5
Review ____________
“Mungkin kamu sakit hati, tapi tolonglah mengerti. Tak semua kisah cinta didukung keadaan…” Hlm. 126
Seri pertama yang aku baca dari Araound The World With
Love 3 yaitu karya Nadia Silvarani. Kali ini penulis mengangkat setting di Kyoto dengan judul Love in
Kyoto. Sedangkan dua seri sebelumnya ber-setting
di Paris (Love in Paris) dan London (Love in London). Novel kali ini sangat unik karena mengangkat
dua kisah dari dua zaman yang sangat berbeda. Silahkan baca cerita dibalik layar
pembuatan novel Love in Kyoto di sini.
Love 3 yaitu karya Nadia Silvarani. Kali ini penulis mengangkat setting di Kyoto dengan judul Love in
Kyoto. Sedangkan dua seri sebelumnya ber-setting
di Paris (Love in Paris) dan London (Love in London). Novel kali ini sangat unik karena mengangkat
dua kisah dari dua zaman yang sangat berbeda. Silahkan baca cerita dibalik layar
pembuatan novel Love in Kyoto di sini.
Love in Kyoto dibuka dengan kisah seorang samurai pada
zaman penjajahan dulu. Di mana sang samurai ini membawa kekhawatiran bagi Veli
si tokoh utama. Veli adalah seorang desainer yang tengah naik daun. Dalam
Jakarta Fashion Week, Veli memadukan rancangan khas nusantara dengan pakaian
tradisional Jepang. Selain banyak yang kagum pada hasil karyanya, Veli juga
mendapatkan kritikan. Setelah JFW selesai, Veli mendapat kesempatan ke Jepang
khususnya ke Kyoto untuk mengikuti seminar dan training. Sekaligus sebagai
ajang melakukan riset tentang kimono. Kalau kata pepatah si, sekali menyelam
dua tiga pulau terlampaui.
zaman penjajahan dulu. Di mana sang samurai ini membawa kekhawatiran bagi Veli
si tokoh utama. Veli adalah seorang desainer yang tengah naik daun. Dalam
Jakarta Fashion Week, Veli memadukan rancangan khas nusantara dengan pakaian
tradisional Jepang. Selain banyak yang kagum pada hasil karyanya, Veli juga
mendapatkan kritikan. Setelah JFW selesai, Veli mendapat kesempatan ke Jepang
khususnya ke Kyoto untuk mengikuti seminar dan training. Sekaligus sebagai
ajang melakukan riset tentang kimono. Kalau kata pepatah si, sekali menyelam
dua tiga pulau terlampaui.
Namun, malam sebelum keberangkatan ke Kyoto, Veli
mendapati tumpukan surat milik Nenek Melati dari seorang lelaki bernama
Hideyoshi Sanada. Tentu saja dia bertanya-tanya siapa Hideyoshi Sanada. Yang
menarik ada satu surat yang isinya potongan surat Al-Zalzalah. Sayangnya Veli
tak dapat menerjemahkan surat-surat yang bertuliskan kanji tersebut. Hanya ada
satu orang yang dapat membantunya yaitu Mario. Seorang lelaki yang sangat
spesial bagi Veli, lelaki yang kini berada di Osaka.
mendapati tumpukan surat milik Nenek Melati dari seorang lelaki bernama
Hideyoshi Sanada. Tentu saja dia bertanya-tanya siapa Hideyoshi Sanada. Yang
menarik ada satu surat yang isinya potongan surat Al-Zalzalah. Sayangnya Veli
tak dapat menerjemahkan surat-surat yang bertuliskan kanji tersebut. Hanya ada
satu orang yang dapat membantunya yaitu Mario. Seorang lelaki yang sangat
spesial bagi Veli, lelaki yang kini berada di Osaka.
Sayangnya, Mario sangat sibuk untuk menerjemahkan
surat-surat itu. Untunglah ada Rebi teman SMA mereka yang sekarang tinggal
bersama Mario di Osaka. Ternyata tidak mudah juga bagi Rebi untuk menerjemahkan
surat tersebut. Satu yang langsung dapat Rebi terjemahkan yaitu tentanng ayat 7
& 8 Surat Al-Zalzalah. Veli semakin penasaran dengan hubungan nenek Melati
dan Hideyoshi Sanada.
surat-surat itu. Untunglah ada Rebi teman SMA mereka yang sekarang tinggal
bersama Mario di Osaka. Ternyata tidak mudah juga bagi Rebi untuk menerjemahkan
surat tersebut. Satu yang langsung dapat Rebi terjemahkan yaitu tentanng ayat 7
& 8 Surat Al-Zalzalah. Veli semakin penasaran dengan hubungan nenek Melati
dan Hideyoshi Sanada.
Selain menghabiskan waktunya di tempat seminar, Veli
mengelilingi Kyoto bersama Mario dan Rebi. Tentu saja Rebi merasa seperti
nyamuk pengganggu karena siapapun yang melihat kebersamaan Veli dan Mario dapat
merasakan aura cinta dari keduanya. Ekhm. Dan Mario ini juga nge-modus mulu
loh. Eh, tapi bikin envy. Pasti pada
pengen deh punya cowok yang perhatian seperti Mario.
mengelilingi Kyoto bersama Mario dan Rebi. Tentu saja Rebi merasa seperti
nyamuk pengganggu karena siapapun yang melihat kebersamaan Veli dan Mario dapat
merasakan aura cinta dari keduanya. Ekhm. Dan Mario ini juga nge-modus mulu
loh. Eh, tapi bikin envy. Pasti pada
pengen deh punya cowok yang perhatian seperti Mario.
Mengenai surat-surat tersebut, satu per satu akhirnya
dapat terpecahkan. Jujur isi surat tersebut membuat Veli khawatir. Nenek Melati
ternyata memiliki hubungan spesial dengan Hideyoshi. Mungkinkah kakeknya tahu
tentang Hideyoshi Sanada? Rebi juga mendapat info menarik bahwa Hideyoshi
terkenal di Kyoto, bahkan memiliki perguruan. Tidak pikir panjang Veli pergi ke
perguruan tersebut ditemani Mario. Tapi, Veli bertemu dengan seorang pemuda
yang tak asing lagi. Dia pemain shamisen
yang juga seorang samurai bernama Ryuhei Uehara. Juga gadis bernama Futaba.
Bagaimana dengan Hideyoshi? Apakah lelaki yang dicarinya masih hidup.
dapat terpecahkan. Jujur isi surat tersebut membuat Veli khawatir. Nenek Melati
ternyata memiliki hubungan spesial dengan Hideyoshi. Mungkinkah kakeknya tahu
tentang Hideyoshi Sanada? Rebi juga mendapat info menarik bahwa Hideyoshi
terkenal di Kyoto, bahkan memiliki perguruan. Tidak pikir panjang Veli pergi ke
perguruan tersebut ditemani Mario. Tapi, Veli bertemu dengan seorang pemuda
yang tak asing lagi. Dia pemain shamisen
yang juga seorang samurai bernama Ryuhei Uehara. Juga gadis bernama Futaba.
Bagaimana dengan Hideyoshi? Apakah lelaki yang dicarinya masih hidup.
“Walaupun detik ini dia sudah melupakanku, kamu jangan mengolok-olok aku yang masih mengingatnya. Hanya aku yang tahu apa yang diinginkan hatiku. yaitu tetap mengenangnya.” Hlm.178
Di sisi lain, Mamah Mario mengetahui bahwa Veli juga
ada di Jepang. Dan anak kesayangannya itu masih nempel dengan Veli. Tentu saja
Mamah Mario menjadi geram. Keluarga Mario memang tidak menyukai keluarga Veli
yang sangat misterius dan memiliki sekandal. Reaksi mamahnya membuat Mario mau
tak mau harus menjauhi Veli. Namun, kehadiran Futaba membuat Mario merasakan
sesuatu. Uehara juga tak dinanya ternyata menyukai Veli.
ada di Jepang. Dan anak kesayangannya itu masih nempel dengan Veli. Tentu saja
Mamah Mario menjadi geram. Keluarga Mario memang tidak menyukai keluarga Veli
yang sangat misterius dan memiliki sekandal. Reaksi mamahnya membuat Mario mau
tak mau harus menjauhi Veli. Namun, kehadiran Futaba membuat Mario merasakan
sesuatu. Uehara juga tak dinanya ternyata menyukai Veli.
Bagaimana klimaks Love in Kyoto. Tentang keberadaan
Hideyoshi Sanada. Tentang cinta segitiga antara Veli, Mario, Futaba dan Uehara?
Temukan jawabannya langsung di novel Love in Kyoto.
Hideyoshi Sanada. Tentang cinta segitiga antara Veli, Mario, Futaba dan Uehara?
Temukan jawabannya langsung di novel Love in Kyoto.
Karakter Tokoh <^-^>
Veli,
mencintai suasana yang berbau tradisional, memiliki pendirian yang kuat dan
mandiri.
mencintai suasana yang berbau tradisional, memiliki pendirian yang kuat dan
mandiri.
Mario,
lelaki yang menuai banyak prestasi tetapi soal hati dia kurang tegas karena
orang tuanya tak merestui.
lelaki yang menuai banyak prestasi tetapi soal hati dia kurang tegas karena
orang tuanya tak merestui.
Rebi,
Irit tapi dia tipe kawan yang baik dan asyik.
Irit tapi dia tipe kawan yang baik dan asyik.
Kakek
Veli, tegas dan sebenarnya membenci orang Jepang.
Veli, tegas dan sebenarnya membenci orang Jepang.
Ryuhei
Uehara, pemain shamisen
dengan sifatnya yang dingin. Juga samurai yang pantang menyerah mendapatkan
cintanya.
Uehara, pemain shamisen
dengan sifatnya yang dingin. Juga samurai yang pantang menyerah mendapatkan
cintanya.
Futaba
Akiyama, teledor, dan kekanak-kanakan.
Akiyama, teledor, dan kekanak-kanakan.
Hal yang menarik
>^_^<
>^_^<
Aku kagum pada tema yang diangkat oleh penulis. Cerita
dengan nuansa tradisional Jepang, seorang samurai yang banyak membunuh tergerak
hatinya oleh surat Al-Zalzalah ayat 7 dan 8, cinta yang tak direstui pun
menambah konflik ceritanya menjadi menarik. Veli di sini tidak hanya hawatir
tentang hubungan Nenek Melati dengan Hideyoshi Sanada. Cinta yang tak direstui,
juga kehadiran gadis bernama Futaba membuat hatinya semakin runtuh.
dengan nuansa tradisional Jepang, seorang samurai yang banyak membunuh tergerak
hatinya oleh surat Al-Zalzalah ayat 7 dan 8, cinta yang tak direstui pun
menambah konflik ceritanya menjadi menarik. Veli di sini tidak hanya hawatir
tentang hubungan Nenek Melati dengan Hideyoshi Sanada. Cinta yang tak direstui,
juga kehadiran gadis bernama Futaba membuat hatinya semakin runtuh.
Kehadiran sosok Rebi teman SMA Veli membuat cerita
semakin asyik. Karena Rebi ini selain ribet, sangat doyan makan. *Tos Reb* Karena
kalau bukan Rebi yang kini seorang editor komik pasti Veli gak akan secepatnya
tahu tentang Hideyoshi.
semakin asyik. Karena Rebi ini selain ribet, sangat doyan makan. *Tos Reb* Karena
kalau bukan Rebi yang kini seorang editor komik pasti Veli gak akan secepatnya
tahu tentang Hideyoshi.
Yang paling aku suka adalah penggambaran seni
tradisional Jepang seperti shamisen, pakaian tradisional dan beberapa sifat
yang dimiliki orang Jepang. Gak kalah pentingnya penulis berhasil membawakan
keindahan Kyoto dengan sangat menarik. Wow….wooo… aku mau ke sana.
tradisional Jepang seperti shamisen, pakaian tradisional dan beberapa sifat
yang dimiliki orang Jepang. Gak kalah pentingnya penulis berhasil membawakan
keindahan Kyoto dengan sangat menarik. Wow….wooo… aku mau ke sana.
Kekurangan novel >^.^<
Walau ceritanya mengalir, aku merasa hanyaVeli dan
Rebi yang karakternya kuat. Diakhir juga alur cerita terasa cepat. Dan ada beberapa
kesalahan penulisan maupun penggunaan kosakata bahasa Jepang. Misalnya :
Rebi yang karakternya kuat. Diakhir juga alur cerita terasa cepat. Dan ada beberapa
kesalahan penulisan maupun penggunaan kosakata bahasa Jepang. Misalnya :
Penggunaan kata “moshi-moshi” saat pertama kali Veli
bertemu Mario di Jepang. Karena sudah lama tak bertemu lebih tepat menggunakan
ungkapan “Hisashiburi” yang artinya “sudah lama tak bertemu”. Untuk penggunaan
“moshi-moshi” sendiri lebih sering digunakan hanya untuk menelepon.
bertemu Mario di Jepang. Karena sudah lama tak bertemu lebih tepat menggunakan
ungkapan “Hisashiburi” yang artinya “sudah lama tak bertemu”. Untuk penggunaan
“moshi-moshi” sendiri lebih sering digunakan hanya untuk menelepon.
Penggunaan kata “Sugoi” saat seorang gadis dilamar
kekasihnya dengan cincin. Kekaguman gadis tersebut bukan dengan kata “sugoi”
melainkan dengan kata “kawaii” yang berarti “manis” atau “suteki na” yang
berarti “Indah/bagus”.
kekasihnya dengan cincin. Kekaguman gadis tersebut bukan dengan kata “sugoi”
melainkan dengan kata “kawaii” yang berarti “manis” atau “suteki na” yang
berarti “Indah/bagus”.
Penulisan pada “gozaimasu” yang ditulis “gozaimatsu”
yang benar tidak menggunakan “tsu” tetapi ‘su’ sehingga seharusnya “gozaimasu’
seperti pada kata “arigatou gozaimasu” bukan “arigatou gozaimatsu”
yang benar tidak menggunakan “tsu” tetapi ‘su’ sehingga seharusnya “gozaimasu’
seperti pada kata “arigatou gozaimasu” bukan “arigatou gozaimatsu”
Masih ada beberapa yang kurang tepat penggunaan
kosakatanya. Untuk, Mba Silva semoga berkenan ya dengan koreksinya.
kosakatanya. Untuk, Mba Silva semoga berkenan ya dengan koreksinya.
Pesan dalam novel ini ^^>>
Banyak hal positif yang bisa diambil dari novel ini, yaitu:
1. Tidak takut menerima kritikan
2. Pantang menyerah
3. Tidak melakukan hal bodoh karena cinta
4. Berjiwa besar saat cinta tak berpihak
5. Terkadang kenyataan masa lalu sangat menyakitkan
“Orang yang fokus hanya pada hasil, ketika mereka tak bisa mewujudkan mimpi, mereka akan jatuh sejatuh-jatuhnya. Tapi, orang yang menghargai proses, ketika mereka tak bisa mewujudkan mimpi, mereka akan tetap semangat maju karena proses dianggap sebagai pencapaian.” Hlm. 150
Overall, aku sangat menikmati kisah Veli di Love in Kyoto ini. Rekomen buat kamu yang suka romance.
4* untuk Love in Kyoto
_____________ Reading Challenge _____________
Diikutsertakan dalam Indonesia Romance Reading
Challenge 2016
Challenge 2016