Love In Marrakech – Irene Dyah

Blurb__________


Apa yang akan kaulakukan bila sendirian di negeri asing, di tengah pasar yang
sibuk, dan menemukan seorang lelaki tampan tekun menguntitmu?

Nada, si gadis pingitan yang melarikan diri dari
Jakarta, memutuskan melakukan tindakan ekstrem: menghajar lelaki itu dengan
tasnya dan berteriak, “Copeeet!” karena jelas lelaki itu bukanlah Pangeran
Maroko yang tengah menyamar!

Haykal, pria malang yang dipukulinya itu, ternyata
bukan copet. Namun, dia memiliki misi lain yang membuat Nada membencinya
berkali-kali lipat. Misi yang akhirnya terbongkar gara-gara sebuah foto buram
lima cowok dalam kostum cheerleader. Semua semakin kacau, apalagi Nada juga
ingin menyelesaikan misinya menggagalkan sebuah pernikahan.
Apakah labirin merah bata kota Marrakesh akan
mengizinkan keduanya menyelesaikan misi bersama?

Judul : Love In Marrakech
Author : Irene Dyah
Halaman : xii & 212 hlm
Penerbit : Gramedia Pustaka
Tahun : 2015
ISBN : 978-602-03-2526-2
Review__________


Nada, gadis keras kepala, pemarah, manja, nekat melarikan
diri ke Marrakech, sebuah kota di Maroko. Tanpa sebuah perencanaan, dia
langsung meluncur ke negeri itu demi untuk meninggalkan Jakarta. Namun, saat dia
berkunjung ke sebuah pasar, Nada menyadari ada yang tengah menguntitnya. Dengan
secepat kilat dia berjalan, namun lelaki itu tetap saja mengikutinya. Nada
tidak tahu apa yang sedang terjadi, dia yakin tidak ada yang tahu kepergiannya
ke Maroko selain sahabatnya, Rania. Lalu siapa dia?

Nada mencoba bersembunyi, tapi
dia ketahuan. Saat lelaki itu menemukannya, Nada langsung memukulnya dengan tas
sebagai pertahan dirinya. Kejadian itulah yang membuat Nada keluar dari zona
nyamannya. Lelaki yang bernama Haykal itu adalah seorang travel writer. Alasan dia tentu saja bukan karena sam-sama dari
Indonesia, seperti yang diakuinya pada Nada. Sesungguhnya ada misi lain yang
tengah dijalaninya.

Haykal mendesak Nada untuk ikut
bersamanya, menikmati kota Marrakech. Tempat menarik lainnya di sana. Bukan
hanya diam di hotel atau pergi ke pasar saja. Nada yang memang tanpa planing
mau pergi kemana saja saat di Marrakech, bahkan tak memiliki niat sedikitpun
selain menghabiskan waktu pelariannya dengan berdiam di hotel, luluh dengan
bujukan Haykal.

Keanehan Haykal nomor 5 : dia bisa memaksamu melakukan
apa saja dengan rela. Hlm. 172


Nada sangat menyesal jika dia tidak mengikuti ajakan
Haykal. Seorang traveler sejati memang tahu tempat-tempat yang indah dan
menarik. Membuat Nada keluar dari zona nyamannya. Tidak buruk, sebaliknya dia
merasa senang walau Haykal kadang suka menghilang di pertengahan jalan hanya
sekedar mengabadikan sebuah moment. Anehnya Nada si manja, tak merasa gusar.

Saat di gurun Sahara, Nada
mencoba jujur pada Haykal. Alasan dia berada di Maroko. Namun, reaksi Haykal
yang biasa saja dengan masalah Nada dan terkesan bertolak belakang dengan
perasaan Nada, bahwa lelaki itu akan mendukungnya, membuat Nada marah besar.
Tempramentalnya memang suka bergejolak kapan saja. Sesungguhnya Haykal tidak
bermaksud melukai hati Nada. Sayangnya Nada sangat keras kepala.

“Tidak pernah ada yang
mengataimu egois, bukan? Namun, sebetulnya hatimu sadar, perasaan takut
ditinggalkan abangnu itu adalah egoisme. Kamu tahu itu salah, tapi tidak dapat
mengendalikannya. Karena itu, kamu berusaha membela diri, menutupi rasa bersalah.
Kamu terlalu tinggi hati untuk mengaku, bahwa kamu memang egois.” Hlm. 82


Tak lama Nada merasa bahwa
dirinya salah begitu saja marah pada Haykal, bahkan mengabaikannya. Di saat dia
hendak meminta maaf, fakta lainnya mencuat. Itu jelas membuat darah Nada
bergejolak cepat, dan akhirnya terungkaplah misi dibalik keberadaan Haykal.
Haykal mencoba menjelaskan dan meredam emosi Nada yang tengah meledak-ledak.
Perkataan Haykal mampu meredamnya. Nada mulai memikirkan alasan sesungguhnya
dia melarikan diri. Kedatangan Haykal telah mengubah hidupnya, sayangnya Haykal
harus pergi ke tempat yang selama ini diinginkan Nada. Tapi, Nada terlanjur
marah sehingga dia menolak ajakan Haykal. Lalu, memutuskan kembali ke Jakarta.
Saat berpisah, pikirannya tak lepas dari Haykal.

Love In Marrakech, di bawakan
dengan dua tokoh utama. Ditilik dari kisah Nada dan Haykal sebagai narator.

Diawal aku masih bingung, mau
dibawa kemana novel ini karena konflik sudah dimulai sejak penguntitan yang
dilakukan Haykal. Namun, tak lama alurnya semakin menarik. Dibawakan dengan
ringan dan sedikit kocak. Yah, untuk karakternya kuat banget.

Nada si anak bungsu ini kelihatan
banget manjanya, dan sifat pemarahnya itu yang bikin gemes. Dia juga tipe cewek
yang menyerah sebelum berperang. Jelas banget dari tindakannya yang tak berani
mencoba hal baru. Karena dari kecil selalu mengekor pada kakaknya. Membuatnya tak rela melepaskan kakak kesayangannya akan menikah. Ada rasa takut kakaknya akan meninggalkannya. 

Haykal lebih terkesan syomplak,
dia sangat narsis apalagi selalu mengakui bahwa dirinya ganteng. Walaupun benar,
tapi tak perlu mengucapkannya berkali-kali juga kn? dan itu bikin geli. Tapi,
anehnya aku suka sifat Haykal yang seperti itu.

Sosok Tristan, walau sedikit
diangkat tapi aku suka, seorang kakak yang bijaksana. Rania, sahabat Nada yang
paling sabar menghadapi sifat Nada. 

Pemilihan konflik di akhir saat
Nada marah karena Haykal akan pergi ke Chefchaouen sebuah kota yang Nada sebut
sebagai Blue City dan tidak membicarakannya dari awal sehingga membuat dirinya
kesal, terkesan memaksakan. Yah, toh emosi Nada memang cepat meluap-luap.

Aku suka dengan plat nomor mobil
Rania sahabat Nada, B124 NIA. Jika B dihilangkan akan membentuk namanya. Suka
sama Mba Irene yang memikirkan sampai detail. Hal kecil yang tidak dapat diabaikan begitu saja.

Ada beberapa typo yang aku
temukan :

…Tapi, apa bisa membangun usaha
hanya dengan sepuluh pelangan? Mereka kan tidak membeli baju tiap hari. Hlm.65
Kata ”Pelangan’‘ di atas
seharusnya ”Pelanggan”

“Maaf bila aku membuatku
tidak nyaman.” Hlm. 142
“Membuatku” seharusnya
”membuatmu”

“Tapi, dia membiarku
pergi.” Hlm. 145
akan lebih tepat jika ”membiarku” menjadi
”membiarkanku”

Karena novel ini masih gantung,
tentu saja ada lanjutannya. Walau konflik utama sudah selesai, tapi Haykal menghilang tanpa kabar. Bakalan seru nih di seri keduanya. Tak sabar bertemu dengan Haykal. Aku ingin meminangnya dengan bismillah. :p

4* untuk Love In Marrakech

Tinggalkan komentar