Penjelajah Antariksa 2 – Sekoci Penyelamat Antariksa by Djokolelono

Blurb_____

Ribuan tahun dari sekarang, Terra
atau Bumi yang manusia tempati telah tiada akibat perang. Penduduk Terra
berpencar mencari planet yang bisa mereka tinggali. Satu janji mereka ”Jangan
tempati planet yang sudah berpenduduk. Jangan lagi berperang. Sudah cukup.”

Namun, manusia memang serakah.
Satu koloni manusia membut perserikatan besar yang bermaksud menguasai
antariksa. Mereka menyerang satu planet kecil bernama Poa serta menculik
seorang anak jenius dan adik perempuannya dari sana.

Kini, Veta, si bocah jenius,
harus menciptakan alat perang mahadahsyat. Jika menolak, Stri, adiknya, akan
dibinasakan. Sambil membuat alat itu, Veta dan Stri mencari cara untuk
menyelamatkan diri.
Sementara itu, saudara-saudara
mereka yang lain, Vied dan Raz ikut bertualang di antariksa mencari mereka. Tak
disangka, keempat anak itu pun terlibat dalam intrik perang antarbintang paling
dahsyat dalam peradaban.

Judul Penjelajah Antariksa 2 – Sekoci Penyelamat Antariksa 
Author : Djokolelono 
Halaman : v + 189 hlm
Penerbit : KPG
Tahun : 2015
ISBN : 978-979-91-0960-6

Review_____

“Kalah bisa dialami semua
orang, Jendral. Menyerah hanya dialami orang putus asa.” Hlm. 20


Ada yang sudah baca Penjelajah
Antariksa 1? Kalau belum jangan lupa baca reviewnya dulu di sini. Seri kedua
ini, tentunya melanjutkan dari novel pertamanya. Pertempuran di planet Poa
membuat yang dimenangkan oleh kaum Tera di PO menjadi pukulan telak bagi kaum
Nebula Kuda yang masih satu darah dengan kaum Tera. Kaum Nebula yang di pimpin
oleh Jendral Roon. Veta dan Stri dibawa oleh Jendral Roon dan Mayor Verea.
Sekarang mereka berada di sebuah Sekoci Penyelamat KK-11 menuju Maron (kapal
induk). Veta si anak jenius ini menjadi santapan empuk bagi Mayor Verea untuk
memanfaatkan kecerdasannya. Veta diminta untuk membelokan arah pesawat dan
membuat senjata untuk berperang. Jika menolak, taruhannya nyawa Stri. Veta tak
dapat berontak.

Di sis lain Vied, Raz, kakenya
dan penduduk asli Poa, Cette beserta Curtis, robot tempur milik perserikatan
planet-planet yang berhasil Vied taklukan. Dan Curtis lah yang menjadi petunjuk
kemana mereka akan menyusul Veta dan Stri. Sayangnya saat Grap, Cette, dan Raz
bermain diluar pesawat, sebentar lagi mereka akan melewati semburan gelombang
magnetik H-1, energinya akan membahayakan pesawat termasuk nyawa mereka yang
sedang di luar pesawat. Saat Vied mencoba memperingati, Grap dan Cette tengah
berperang dan tak ada yang berhenti. Gelombang H-1 berhasil membuat Cette
menjauh dari pesawat dan menjadi titik di Antariksa. Grap, Cette, Raz, terkena
penyakit antariksa, dimana tindakan mereka menjadi berlebihan dan tak bisa
dikontrol. Hal itu wajar bagi yang belum pernah bertualang di Antariksa. Vied,
Grap, mengejar Cette. Raz kehilangan kontak mereka dan memutuskan menyusul
kakak dan kakenya itu. Saat ditemukan, kakenya sudah tidak ada karena menolong
Cette. Raz murka pada Cette, karena makhluk Poa itu malah mentertawakan
Grap-nya yang telah mengorbankan nyawanya.

“Kelak kau akan mengerti
bahwa sesungguhnya kesalahan Grap sendirilah yang mengakibatkan bencana
baginya. Sudahlah, berhentilah menangis. Kita harus memberikan penghormatan
terakhir pada Grap.” Hlm. 90


Di Maron pun, Laksamana Agung
Jelds tengah hawatir karena sekoci penyelamt KK-11 berbelok arah. Inspektur
Jendral Setab di Alug-2 yang tengah berada di Antaraiksa, memerintahkan untuk
mengikuti sekoci penyelamat itu. Laksamana Agung Jelds yang mengetahui
rencananya melakukan pertempuran di Antariksa. Sedangkan Veta terus memecahkan
kode tidur abdi pada sekoci penyelamat. Alug-2 berhasil mendekati sekoci
penyelamat dan di sanalah terjadi pertempuran antara Jendral Roon dan Inspektur
Jendral Setab.

Ada satu hal yang tak
terpikirikan oleh Jendral Setab, bahwa pasukan merekalah yang tengah masuk
kedalam perangkap Jendral Roon, berkat ide Veta yang cemerlang.

“Ini adalah lahirnya Pasukan
Badai, Jendral. Pasukan yang akan melanda seluruh jagat raya…” hlm. 186


Penjelajah Antariksa 2 lebih
menekankan konflik yang terjadi pada masing-masing kubu. Veta dan Stri yang
diculik Mayor Verea. Vied, Raz, Grap, Cette dan Curtis yang menghadapi bahaya
besar. Laksamana Jendral Jelds dan Inspektur Jendral Setab yang bertempur
habis-habisan di antariksa. Walau sempat bingung karena harus loncat cerita,
tapi overall aku menyukainya.

Yah, walaupun secara konflik
kurang greget dan terasa banget ngegantungnya nih novel. Tapi, tenang aja seri
ke tiganya sudah ada ko. Aku kira bakalan ada konflik besar yang lebih
menegangkan.

Typo yang aku temukan : 

“Apakah logam ini bersigat piezoelektrik?” hlm. 96
Kata ”bersigat” seharusnya
”bersifat”

“Aku tidak tetlalu gila
untuk berurusan dengan orang gila tanpa persiapan apa pun, bukan?” Serab
tertawa. Hlm. 118
Seharusnya bukan ”serab” karena
percakapan itu antara Notra dan Setab

“…Jika kebetulab
memerlukannya..” hlm. 133
Bukan ”kebetulab” tapi
”kebetulan’

…Begitu terlihat di layar
penyidik bahwa pesawat-pesawat yang darang adalah dari tipe Cakr-4… hlm. 171

Kata ”darang’‘ seharusnya ”datang”

Tinggalkan komentar