Love in Pompeii – Tetangga favorite yang Selalu Dirindukan by Indah Hanaco

Blurb _________________


Callum
Kincaid, salah satu magnet Formula One, gagal menikah dengan kekasih modelnya.
Pria yang sejak remaja sudah dikenal sebagai lady killer dan selalu mengencani gadis catwalk, memutuskan untuk tidak terikat komitmen dengan siapa pun
untuk sementara. Tapi, kepindahan ke Hampstead dan ciuman yang terinterupsi,
mengubah segalanya.

Adalah
Gladys Zayna Raviv, perempuan muda dengan pengalaman hidup yan mematangkannya
lebih dari semest
inya.
Selalu menjaga jarak aman dari kaum pria karena terbebani dosa masa lalu.
Hingga tiba hari ketika seporsi apple pie
membuatnya mengenal pria bermata sangat biru 
dan wajah berbintik-bintik.

Meski
Gladys ingin menjauh dari Callum, semesta tampaknya dengan keras kepala justru
melakukan sebaliknya. Ditambah dengan Lulu, si orang ketiga antimainsteam yang mementahkan semua
upayanya.

Gladys
berusaha menyangkal kebenaran yang disuarakan hatinya, hingga perjalanan ke
Pompeii meruntuhkan segalanya. Hatinya tak lagi aman dari pesona Callum.

Sayang,
kembali ke Hampstead, mereka ditunggu oleh kejutan besar. Masa lalu memang
seperti hantu, menuntut untuk digenapi. Bisakah Gladys dan Callum bertahan dan
memiliki keberanian untuk mengakui perasaan yang sudah begitu transparan?

Judul
: Love in Pompeii
Author
: Indah Hanaco
Penerbit
: Gramedia Pustaka Utama
Halaman
: 236 hlm
Tahun
: 2016
ISBN
: 978-602-03-3452-3

Review _________________


“Aku tidak mau melihatmu menangis lagi. Mulai sekarang, aku melarangmu bersedih untuk alasan apa pun” Hlm. 189


Love
in Pompeii novel ATWWL 3 yang terakhir aku baca dan tentunya aku sangat
menantikannya. Karena tokoh utama dalam novel ini adalah Callum. Dia pernah
nonghol di Saujana Cinta, karena Callum ini adik kembarnya Alec.


Dari
setiap serie
s ATWWL,
negara yang dipilih mba Indah untuk
setting
di
setiap novelnya, asing dan bikin penasaran. Yang unik
di novel ini adalah profesi yang dijalani Callum sebagai pembalap F1. Ingin
tahu alasan dibalik pemilihan setting
dan profesi di Love in Po
mpeii,
cek hasil wawancara langsung dengan penulisnya, di sini.


Callum
pemilik mata biru ini selalu menarik perhatian para gadis, terutama dengan
latar belakang statusnya yang seorang pembalap F1. Dia juga sering gonta-ganti
pacar, tapi saat menambatkan hatinya pada mantan kekasih, bahkan berencana
untuk menikah, semua harapan itu musnah. Callum gagal menikah, dan dia memang
berencana untuk tidak menjalin hubungan serius dengan wanita. Namun, kehadiran
tetangganya yang membawa apple pie
meruntuhkan pertahanannya.


Ada
rasa nyaman yang menyelusup, terutama kehadiran si
kecil Lulu yang selalu
membuatnya tersenyum. Terutama saat mengetahui fakta tentang kehidupan Lulu
yang tak memiliki ayah. Dia teringat bagaimana dulu orang tuanya mengabaikan
Callum dan Alec, bahkan di hari ulang tahun mereka, karena kesibukan pekerjaan.
Lulu banyak menarik perhatiannya. Walau harus menghadapai sang mamah yang
melarang banyak hal.



“Itu sebabnya kau tidak boleh menelan mentah-mentah gosip dan sejenisnya. Aku sih tidak memaksamu untuk percaya. Tapi, kalau kau mengenalku, kau akan tahu aku tidak berbohong.” Hlm. 53


Ya.
Tentu saja Gladys memiliki kehawatiran yang tinggi saat Lulu dekat
dengan pria dewasa. Gladys jadi teringat akan masa
lalunya. Sebuah dosa besar yang menghadirkan si kecil imut, Lulu. Namun, harus
menghadapi kenyataan pahit dari Noah ayah dari anaknya sendiri. Membuat Gladys
menjaga jarak dengan para lelaki. Sayangnya, Lulu malah membuat Gladys dan
tetangganya banyak berkomunikasi. Gladys juga tak mengerti mengapa Lulu semakin
hari semakin dekat dengan Callum.


Karena
Lulu, Callum pun tak bisa mengalihkan pandangannya dari Gladys.
Sering kali Callum menghawatirkan Gladys walau dengan
alasan karena Lulu, tapi menurutku itu memang dorongan dari lubuk hatinya.
Bahkan
dia mengajak Gladys menonton pertandingannya. Hal yang tak pernah dilakukan
pada cewek manapun selama ini. Entah karena Gladys tak begitu memusingkan
statusnya yang seorang pembalap F1, tapi dia memang nyaman bertetangga dengan
Gladys, Lulu juga Tante Hera.  Hebatnya
Callum mengajak Gladys, Lulu dan Tante Hera liburan ke Napoli. Tentu saja
Gladys merasa jengah, tapi paksaannya pun tak bisa dibantah berkat Lulu.


Bagi,
Gladys walau Callum sangat menyebalkan tapi dia begitu perhatian pada anaknya.
Tak jarang mereka bertengkar seperti pasangan suami istri. Tak, dipungkiri juga
pesona Callum menyentuh hatinya. Tapi, rasa takut menelusuk batinnya.
Bagaimanapun Callum berasal dari dunia yang jauh berbeda, seorang pembalap
dengan segala pesonanya, juga soal keyakinan. Yang lebih Gladys takutkan adalah
soal Lulu. Bagaimana jika suatu hari Callum pergi dan Lulu tak bisa menemuinya
bebas seperti saat ini.


Callum
pun merasakan kegundahan yang sama tentang hatinya,
saat Gladys terus menghindarinya, terutama
saat Noah hadir kembali di kehidupan Gladys. Gladys yang harus mengetahui fakta
lainnya yang mengerikan. Semuanya berjalan semakin rumit.
Penasaran dengan akhir cerita Callum dan Gladys,
temukan jawabannya di Love in Pompeii.


Karakter Tokoh

Callum : Memiliki mata yang sangat biru dengan bitnik-bintik
merah di pipinya,
Gladys : Memiliki kehawatiran yang tinggi saat anaknya
dekat dengan pria dewasa
Lulu : Anak kecil yang menggemaskan, mudah akrab
dengan pria dewasa, sangat menyayangi ibunya.
Tante Hera : Wanita yang sangat perhatian pada Gladys
dan Lulu.


Hal yang Menarik >^_^<

Love in Pompeii dibawakan oleh orang ketiga dengan
alur maju mundur. Cara mba Indah menyuguhkan alur cerita membuat pembaca akan
semakin dekat dengan sang tokoh, dimana masa lalu kelam Callum dan Gladys
secara bergulir diceritakan tanpa bertele-tele, namun dengan singkat, jelas dan
padat.


Karakter kuat diantara tokohnya pun tak mengurangi isi
dari novel ini. Aku paling suka dengan karakter Lulu. Apalagi saat Lulu
bertanya alasan Callum marah-marah pada Gladys. Dengan kepolosannya Lulu
mengerti dia tak suka saat ibu-nya bersedih. Segalak apapun sang Ibu, sebagai
anak Lulu tetap menyayanginya.


Pemilihan twist
ending
yang tak terduga. Di sini penulis tahu bagaimana caranya membuat
pembaca akan selalu terhibur dengan tulisannya.


Untuk setting
tempat, Pompeii memang tak dibahas dari awal. Namun akan tetap menikmati
keindahan kota bersejarah tersebut, juga karena di Pompeii lah cinta itu
merekah.


Pesan 

Pesan yang paling menusuk dalam novel ini adalah peran
orang tua. Sebagai orang tua tak seharusnya kita mengabaikan perhatian kepada
anak-anak, apalagi dengan alasan sibuk kerja. Harta tidak akan menggantikan
kebahagiaan hati.


Satu lagi, sebagai wanita kita harus menjaga
kehormatan hal yang paling berharga. Jangan sampai melakukan dosa besar yang
akan merugikan diri sendiri, apalagi membuat keluarga bersedih.


Overall, aku sangat terhibur dengan Love in Pompeii. Tulisan
Mba Indah semakin matang. Semoga penulis selalu menyuguhkan cerita yang penuh
dengan kejutan.


4.5* untuk Love in Pompeii





_________________ Reading Challenge _________________
Diikutsertakan dalam Indah Hanaco Reading Challenge
2016

Diikutsertakan dalam Indonesia Romance Reading
Challenge 2016

Tinggalkan komentar