[Novel-Review] Deep – Hendra Putra

Selamat Weekend, review Novel Deep oleh Hendra Putra.
Semoga jadwal review minggu depan bisa terealisasi.

___________________SINOPSIS______________________

Apakah cinta dengan idiotnya bisa menggenapkan hal yang
mutlak ganjil? Apakah cinta seperti hipnotis? Yang membuat seseorang yang
merasakannya hilang kesadaran? Adakah hal yang lebih menyakitkan ketika
seseorang yang kita sayang hanya menjadikan kita bahan latihan untuk menembak
seseorang yang ia cintai?


Air mata adalah satu-satunya cara bagaimana mata
berbicara ketika bibir tak mampu menjelaskan apa yang telah terjadi…

Apakah Kirana menerima ungkapan perasaan Steven dan
bersedia menjadi pacarnya? 
Kalau Kirana menerima perasaan Steven, bagaimana dengan Clorin?
Apa sebenarnya yang akan dilakukan Clorin dengan
setangkai bunga mawar merah dan kertas yang bertuliskan seperti sebuah harapan
itu? Haruskah kisah cinta Steven dan Kirana terhenti saat baru semingu mereka
menjadi pasangan kekasih?




Judul : Deep
Penulis : Hendra Putra
Penerbit : Matahari
Hal : 254 
Tahun : 2013
Cetakan 1 : November 2013
ISBN : 978-602-1258-49-1


_____________________REVIEW____________________

Sampai danau ini tak
berair, gue akan selalu menyayangi kamu stev, dan selalu berusaha membuat lo
tersenyum. Hal. 238

Steven cowok yang senang baca
novel ini jatuh cinta pada murid baru yang bernama Kirana. Dia pun mencoba
mendekati Kirana seperti pada novel, pura-pura nabrak padahal disengaja,
sayangnya itu tidak mempan. Satu-satunya orang yang dapat mendengarkan
curhatannya adalah Clorin, sahabatnya dari kecil. Dan Clorin yang mendukungnya
selama ini, walaupun Clorin harus menanggung rasa sakit hatinya karena Clorin
tidak melihat Steven sebagai sahabatnya lagi, hatinya mengatakan lebih.

Akhirnya Steven dapat berkenalan dengan Kirana. Hubungan
mereka terus berkembang. Malam itu, di hari ulang tahun Clorin, Steven mengungkapkan
perasaannya di depan Clorin. Tentu saja itu hanya ajang latihan untuk nembak
Kirana. Clorin menahan air mata dan rasa sakitnya. Ke- esokan harinya Steven
nembak Kirana di Sekolah. Di tonton oleh ratusan mata dengan gaya cool dia
mengungkapkan perasaan yang sesungguhnya untuk Kirana. Sebuah spanduk
bertuiskan “I LOVE U” terpampang di depan kelasnya. Dengan penuh percaya diri
Steven yakin Kirana akan menerimanya. Tidak. Kirana pergi begitu saja tanpa
sebuah jawaban.

Steven yang yakin telah ditolak membuat hatinya hancur.
Dia bolos sekolah. Clorin yang tidak bisa melihat sahabatnya bersedih,
meyakinkan Steven kalau dia belum ditolak. Selain itu Clorin juga menemui
Kirana. Clorin mengenyampingkan rasa sakitnya demi kebahagiaan sahabatnya.
Disisi lain terjadi kesalahpahaman, malam itu Kirana melihat Steven nembak
Clorin. Walau hubungan Steven dan Kirana membaik. Pada akhirnya Kirana
meninggalkan Steven.

Aku baru sadar setelah
melihat ini semua. Kenapa aku masuk ditengah-tengah perasaan mereka. Perasaan mereka
yang mungkin lebih dari perasaan seorang sahabat. Egokah aku harus cemburu
melihat ini semua? TIDAK… Mereka adalah sahabat. Hal.156

Deep – Aku suka dengan judulnya bikin penasaran. Alur ceritanya
ringan. Cerita yang disuguhkan biasa saja karena banyak cerita yang seperti ini.
Kalau konflik ceritanya lebih kuat akan sangat menarik. Diramu dengan
konflik-konflik yang baru, seperti cara latihan nembak di depan Clorin, cara
nembak Kirana di Sekolah. Ide cerita seperti itu sudah biasa. Tapi, secara
kesuluruhan aku menikmatinya dan diakhir cerita begitu sedih. Aku suka dengan
sosok Kirana yang tidak mengeluh dengan keadaannya.

Untuk EYD banyak kata-kata yang diulang nih dalam satu
paragrafnya, cek yuk.

Bulir-bulir air hujan mengenai tubuh
mereka berdua. Seakan tak memedulikan bulir-bulir air hujan yang membasahi
tubuh mereka, Steven tetap mengayuhkan sepedanya. Hal-25

Pengulangan kalimat tersebut jadi tidak enak dibaca. Jika
seperti ini akan segar dibacanya “Bulir-bulir
aikr hujan mengenai tubuh mereka berdua. Seakan tidak memedulikan bajua yang
basah kuyup, Steven tetap mengayuh sepedanya.”

Mereka berdua berjalan di jalan
setapak menuju pohon rindang itu. Pohon itu salah satu saksi biksu di mana
Steven dan Clorin sering mencurahkan perasaannya. Mereka membaringkan tubuhnya
di bawah pohon rindang. Tatapan mereka tertuju ke langit, menatap burung-burung
yang sedang beterbangan. Hal-36

Dalam paragraph tersebut terdapat pengulangan “pohon rindang itu” dan “pohon itu” perbaikan kalimatnya seperti
ini “Mereka berdua berjalan di jalan
setapak menuju pohon rindang itu. Pohon yang menjadi saksi bisu curahan hati
Steven dan Clorin. Lalu, keduanya membaringkan tubuh di sana, memandang langit
yang terbentang luas, burung-burung kecil yang beterbangan menambah
keindahannya.”

“Steven sayang sama elo Ran, gue
juga tau kalau elo ngerasakan apa yang dirasakan Steven, mata lo nggk bisa
bohong Ran.” Hal-136
Pada kalimat di atas ada kesalahan penulisan bukan “tau” tapi “tahu” dan kurang tepat penggunaan kata “ngerasakan” kurang tepat apalagi diikuti kata “dirasakan” Kalimat di atas bisa diperbaiki seperti ini “Steven sayang sama elo Ran, gue juga tahu
kalau elo memiliki persaaan yang sama karena mata lo nggk bisa bohong Ran.”

Ada beberapa hal yang bisa diambil dari novel Deep, tidak
menyerah sebelum mendapatkan kepastian, terkadang kita harus mengikhlaskan
orang yang kita cintai dan jangan membohongi perasaan sendiri.
Oke, sekian untuk Review kali ini.

Aku kasih 3 bintang (***) untuk Novel Deep

Tinggalkan komentar