Thank You – Dare Games by Adara Kirana

Blurb ____________


Adelia dan teman-temannya punya sebuah permainan. Sebuah
kaleng bekas diisi berbagai tantangan. Yang mendapatkan kertas itu harus
melaksanakan tantangannya, dan diakhiri dengan ucapan ”Terima Kasih”.

Tantangan itu sekedar iseng, tapi saat Rafa menantang
Adelia untuk curhat dan merekam perasaannya di ponsel Rafa tentang cowok yang ia
taksir Adelia kebingungan.

Yang Rafa tahy, Adelia naksir Askar.
Yang Rafa dan Adelia tahu, Askar naksir cewek lain. 
Yang Rafa tidak tahu, Adelia sebenarnya naksir Rafa.







Judul : Thank You
Author : Adara Kirana
Penerbit : Inari
Halaman : 210 hlm
Tahun : 2017
ISBN : 978-602-60443-9-6

Review ____________

“Raf, kalau ada yang mau pergi, siapa pun itu, dia harus
ngambil satu kertas dari kaleng ya. Buat jadi pengingat dan salam terakhir sama
kaleng Thank You.” Hlm. 86


Ini pertama kali aku baca karyanya Adara Kirana. Kisah
Thank You juga sudah publish di wattpad, walau yang cetakan ini ada beberapa
bagian yang di rubah. So, aku mau mengaku yang sejujur-jujurnya.

Awalnya aku gak yakin akan menyelesaikan baca
Thank You saat baca BAB pertama. Aku tidak mendapatkan kesan menarik dari
novelnya, namun karena ini terbitan Inari yang aku tahu gak sembarangan
nerbitin novel lokal, akhirnya aku memutuskan untuk membacanya sampai tuntas.
Ternyata aku sama sekali gak kecewa. Semakin lanjut baca, aku semakin tertarik
dengan permainan Thank You yang dijalani oleh Adelia dan teman-temannya. Juga
saat-saat menegangkan yang mengancam persahabatan mereka karena cinta,
keegoisan dan tindakan yang tergesa-gesa.

Permainan Thank You dijalankan Adelia, Rafa, Askar,
Gilang, Putri dan Hana ini awalanya dari Kakanya Adelia, Sarah. Namun Kak Sarah
lama-lama bosan karena Adelia dan Rafa selalu memilih Dare. Kak Sarah mundur, Adelia
dan Rafa melanjutkan permainan tersebut. Dengan permainan Thank You tersebut
mereka saling berbagi hal-hal lucu, berbagi pendapat, dan kejujuran. Namun,
hidup tak seindah yang dibayangkan, persahabatan mereka terancam karena kesalah
pahaman, keegoisan dan kebohongan. Akankah permainan Thank You bisa menyatukan
sesuatu yang retak menjadi utuh? Semoga saja ya.

Karakter tokoh yang dibangun, aku dapat merasakan chemistry antara Adelia Rafa. Yang aku
salut terhadap penulis adalah karakter tokoh lainnya yang kuat, Askar dia ini
sering banget bikin akronim yang terkadang aneh di dengar. Memang benar setiap
kali Askar ngomong itu bawaannya gemas karena aneh saja dengarnya. Gilang, dia
ini si jago cari jalan tengah. Menurutku dia pemberi solusi yang handal. Walau
begitu dia juga dapat bertindak gegabah. Putri, terkesan seperti anak kecil
namun dia bisa berbuat bijak. Hana yang mereka anggap bagaikan seorang Ibu,
bisa bertindak egois juga. Setiap karakter ini memiliki kekurangan dan
kelebihan masing-masing.

Yang berhasil penulis lakukan adalah kejutan di ending.
Gak terduga banget.

Overall, aku menikmati novel Thank You. Walau ada satu
hal yang sedikit mengganggu yaitu penulisan setting waktu. Saat flashback ke
masa lalu font nya kecil. Nah, aku yang minus 3 agak terganggu gitu deh,
pengalihan dari font kecil ke besar dan sebaliknya. Berhubung flash back di
cantumkan waktunya, font nya sama juga gak akan bikin bingung pembaca
menurutku.

Pesan yang dapat diambil dari novel ini adalah, bahwa tak
selamanya seseorang yang selalu ada di samping kita, aka nada terus. Karenanya butuh
mengenal banyak orang, minimal bersosialisasi dengan yang ada di dekat kita. Seperti
Adelia yang dari TK tak pernah jauh dari sosok Rafa.

Aku mengerti bahwa seseorang tidak akan selalu ada
untukku. Pada akhirnya, kita tidak bisa terus bergantung pada orang lain.
Hlm  158


Pesan lainnya tentang sebuah persahabatan, seperti yang
aku tuliskan di atas hidup tidaklah semudah yang dibayangkan. Begitu pun dengan
persahabatan akan ada cobaannya. Tergantung bagaimana bisa menyikapinya dengan
kepala terbuka, dengan saling berbicara jujur satu dengan lainnya.

“….. Beban kamu bakal
lebih ringan kalau kamu udah mengungkapkan perasaan kamu. Jangan pernah
menyepelekan beban. Orang mendaki gunung bisa gagal kalau kelebihan beban.
Lepaskan beban selagi bisa.” Hlm. 169 

3.5* for Thank You

Tinggalkan komentar