Galette – Antara Persahabatan, Cinta dan Harapan by Fenny Wong

Blurb ______________


Odile
tahu bahwa keluarganya di ambang kebangkrutan dan harus menjual segala aset untuk
bisa bertahan. Tapi ia menolak menyerah pada keadaan.
Ganesh
tahu hatinya selalu dipenuhi dendam dan prasangka terhadap ayah yang telah
menitipkannya di tengah keluarga Odile. Dendam yang selalu membuatnya selalu
marah pada keadaan dan memutuskan pergi ke Paris untuk mencari jawaban.
Kirana
tahu bakat seni sang ayah mengalir kental dalam darahnya. Tapi ia tidak tahu
harus berbuat apa. Sifat penakut, pemalu dan kikuk telah menyembunyikan
potensinya rapat-rapat.

Ketiganya tumbuh bersama, menghabiskan masa kecil
hingga remaja di taman kecil di belakang kafe Galette. Namun, seiring waktu,
masalah di kampus, problem cinta, dan pencarian jati diri membuat jarak di
antara mereka semakin menganga. Ketika kafe Galette terancam dijual dan hanya
ada satu kesempatan untuk mempertahankannya, ketiga sahabat itu akhirnya melihat
di mana hati mereka berada.

Judul : Galette
Author : Fenny Wong
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Halaman : 248 hlm
Cetakan : 2016
ISBN : 978-602-03-3097-6
Genre : Romance (Young Adult)

Review ______________

“Kenyataannya : ini adalah awal dan mereka harus terus
berjuang kalau mau tetap berdiri.” Hlm. 226


Galette bercerita tentang arti sebuah persahabatan,
cinta, perjuangan dan harapan. Aku suka dengan konflik yang diangkat. Kisah tiga
orang sahabat Odile, Ganesh dan Kirana yang memiliki permasalahannya sendiri.

Odile, gadis ceria yang sangat menyukai Ganesh.
Cintanya begitu murni walau harus bertepuk sebelah tangan tapi dia tetap
menunggu hati Ganesh. Ganesh, awalnya tidak suka terhadap Odile tapi sejak
kecil mereka tidak pernah berpisah walau keduanya sering bertengkar. Namun,
setalh Ganesh mengetahui kebenaran tentang ayahnya menitipkan dirinya pada
keluarga Odile, dendam yang sudah lama tersimpan dalam hatinya terhadap sang
ayah mencuat kepermukaan, membuat Ganesh memutuskan pergi ke Paris untuk
menemukan jawaban yang sesungguhnya. sedangkan Kirana, dia adalah gadis pendiam
dan tidak begitu yakin akan kemampuannya. Masa lalu membuat Kirana menjadi
gadis penakut.

“Gue cuma nggak percaya kalau si bodoh itu butuh empat
belas tahun buat nyadar hal yang simpel dan jelas banget.” Hlm. 162


Kehidupan ketiga sahabat tersebut semakin rumit. Odile
harus menerima kenyataan akan keluarganya yang sedang mengalami kebangkrutan
dan kafe Galette mau tak mau harus dijual. Namun, Odile tidak akan
membiarkannya. Kafe tersebut memiliki banyak kenangan terutama dengan Ganesh. Akhirnya
Odile memutuskan untuk tetap mempertahankan Galette. Tidak hanya itu masalah
yang harus dihadapi Odile, bahwa Ganesh terlibat hubungan spesial dengan
seorang aktris bernama Nadine dan Ganesh sudah berada di Jakarta. Odile tak
habis pikir kenapa Ganesh tidak pulang ke Galette? Sedangkan Kirana, saat
hatinya tertuju pada Angga, harus menerima kenyataan bahwa cintanya bertepuk
sebelah tangan. Berbeda dengan Odile, Kirana justru mendapat kesempatan untuk
menghilangkan rasa takut akan kemampuannya.

“Kalau seseorang melangkah mundur, memisahkan diri
dari kejauhan, ia akan bisa melihat keseluruhan cerita.” Hlm. 148


Galette, sendiri memang nama sebuah kafe milik
keluarga Odile. Konflik dalam cerita ini ringan. Sesuai dengan kriteria
novelnya yaitu young adult. Kehadiran tokoh lain seperti Angga dan Leon membawa
warna tersendiri dalam alur ceritanya.

Namun, aku masih tidak puas dengan cara menyampaikan
ceritanya. Galette dibawakan dari sudut pandang orang ketiga. Sayangnya aku
merasa sedang di dongengkan dengan jelas oleh si orang ketiga ini, ditambah
banyaknya narasi membuat karakter tokohnya tidak begitu kuat. Dan kehadiran
Angga ini malah terkesan menghilangkan si tokoh utama Ganesh. Seolah ada
peralihan tokoh utama. Padahal, melihat profilnya penulis sudah menghasilkan
beberapa karya namun aku merasa kurang puas dengan novel Galette ini. Pun,
penggunaan EYD-nya masih ada beberapa yang kaku.

Terlepas dari kekurangannya, untuk ukuran novel young
adult aku rekomendasikan dan pesan yang aku ambil dari novel ini, yaitu :

Belajar dari Odile untuk tetap sekuat tenaga
memperjuangkan yang sangat berharga dalam hidup kita. Dari Ganesh, jangan dulu
melihat dari sebelah mata saja karena kebenaran yang sesungguhnya mungkin belum
terungkap semuanya. Dari Kirana, hilangkan rasa takut dan percayalah akan kemampuan
yang dimiliki diri sendiri, keluar dari zona nyaman dana man itulah caranya. Dari
Angga, akan selalu ada penyelesaian dari setiap masalah. Tergantung bagaimana
hati menerimanya dengan lapang dada.

3* of 5* untuk Galette

Tinggalkan komentar