Hidamari No Kanojo – Her Sunny Side by Koshigaya Osamu

Blurb
“Apakah kau sendiri juga menganggap bertemu denganku
adalah takdir?”

Setelah sepuluh tahun, aku bertemu kembali dengan
teman masa kecilku. Berbeda dengan dirinya dulu yang dijuluki ‘Anak Paling
Bodoh Di Sekolah’ dan sering ditindas, kini ia bertransformasi menjadi seorang
gadis jelita yang serba bisa, sekaligus sukses dalam pekerjaan.

Tetapi, ternyata gadis itu menyimpan sebuah rahasia
masa lalu yang tak pernah kubayangkan sebelumnya. Perlahan tapi pasti, sedikit
demi sedikit rahasia itu terbongkar. Apakah aku bisa menerima rahasia itu apa
adanya? Apakah kisah cinta kami bisa berakhir bahagia?

Selalu ada kegetiran yang mengiringi sebuah
kebahagiaan saat kita menyukai seseorang. Novel ini menggabungkan keduanya
dengan manis.

Judul : Her Sunny Side/Hidamari No Kanojo
Author : Koshigaya Osamu
Penerbit : Haru
Alih bahasa : Faira Ammadea
Halaman : 224 hlm
Cetakan : kedua, Mei 2013
ISBN : 978-602-7742-12-3

Review______

“Aku tidak mengira kalau Kosuke begitu menyayangiku.
Sungguh bahagia bisa bersamamu. Mungkin Kosuke akan marah, tapi aku sudah puas.
Maaf, memang ini keterlaluan, tapi sebenarnya aku ingin bisa melakukan banyak
hal bersamamu lebih lama lagi.” Hlm. 192

Okuda Kosuke bertemu dengan teman lamanya waktu SMP,
Watari Mao. Anak yang dulu paling bodoh di sekolah ini berubah menjadi cantik.
Mao sering sekali di bully karena kebodohannya. Kosuke yang tak tahan dengan
perlakuan anak-anak sekelahnya mencoba melindungi Mao. Namun, yang terjadi
Kosuke pun ikutan dikucilkan. Sejak saat itu Mao selalu mengikuti kemanapun
Kosuke pergi. Kosuke pun mengajari Mao belajar. Tak lama keduanya harus
berpisah, karena Kosuke pindah sekolah.

Kosuke tak percaya, Mao dewasa sangat cantik, pintar
dan diandalkan di perusahaannya. Kecuali sikap angina-anginan Mao yang
terkadang membuat Kosuke kesal. Akhirnya keduanya pun memutuskan untuk menikah.
Kosuke memang sejak dulu sudah menyukai Mao. Bahkan Kosuke pernah mencium Mao
waktu SMP. Setelah bertahun-tahun pun Kosuke masih menyukai gadis yang selalu
merepotkannya. Kedua orang tua Kosuke merestui hubungan keduanya. Kecuali orang
tua Mao. Bukan karena tidak suka dengan Kosuke, melainkan mereka hawatir Mao hanya
akan menyusahkan Kosuke. Dokter menyatakan bahwa Mao mengidap Retrogade amnesia
atau kehilangan ingatan. Mao memang hanya anak angkat, namun tidak ada yang
tahu dari mana asalnya, bagaimana masa lalunya. Mao sama sekali tak dapat
mengingatnya walaupun segala jenis terapi sudah dilakukan.


“Tidak bisa dibayangkan
bagaimana dia bisa sampai kehilangan ingatan. Tetapi hal itu tidak membuat saya
takut atau sampai mengubah perasaan. Seperti yang Bapak katakan, bagi saya Mao
adalah Mao.” Hlm. 66

Walau begitu Kosuke tidak akan meninggalkan Mao apapun
yang terjadi. Rasa cintanya sangatlah besar. Hinga keduanya memutuskan kawin
lari karena tak kunjung mendapatkan restu. Hidup berdua dengan Mao tidaklah
buruk. Kosuke sangat menikmati hari-harinya bersama dengan Mao, begitupun
sebaliknya. Tapi Mao mendadak bersikap aneh, dia seolah akan pergi selamanya.
Rambutnya pun pernah mengalami rontok yang banyak. Dokter memastikan Mio
baik-baik saja. Anehnya, rasa hawatir tak kunjung lesap dari benak Kosuke. Mao
sering mengeluh lelah dan mengatakan bahwa waktunya sudah habis. Ucapan ibunya
Mao waktu itu pun menghantui Kosuke bahwa kemungkinan Mao akan pergi begitu
saja seperti kehadirannya.


“…Tapi kadang, terbesit di pikiranku bahwa kelak
tiba-tiba dia akan menghilang, mengingat kemunculannya yang juga tiba-tiba
seperti anak yang jatuh dari langit….” Hlm. 152

Benar saja, suatu hari Mao pergi dan tak pernah
kembali. Yang lebih mengerikan tak ada seorang pun yang mengingat Mao. Kedua orang
tuanya, rekan kerja Mao, sahabat. Kosuke teringat satu hal Mao pernah
mengatakan akan menghapus ingatan orang-orang yang dekat dengannya. Kosuke
sangat menderita dan kesepian tak ada Mao. Kosuke pun mengingat kembali,
mungkinkah Mao bukan manusia? Dia bahkan pernah loncat dari lantai tiga
apartemennya saat menolong Shu-kun, anehnya Mao tak terluka. Benarkah Mao bukan
manusia? Baca langsung ya novelnya.

“Memang. Makanya kubilang ini hanya lelucon. Karena akhir
usiaku sudah dekat, awalnya aku berniat menghapus hal yang berkaitan denganku
saat aku pergi. Semuanya. Tapi aku ingin Kosuke mengingatku. Maaf kalau aku
egois, tapi aku tidak ingin kau melupakanku.” Hlm. 189

Novel ini diceritakan dari sudut pandang orang pertama
yaitu Kosuke. Diceritakan dengan santai dan mengalir. Cerita dalam ini
sebenarnya ringan, namun gejolak perasaan Kosuke terhadap rasa cinta dan
kehawatiran terhadap Mao berhasil membuat novel ini hidup. Karakter tokohnya pun
kuat. Sama sekali tidak bosan membacanya.

Untuk penerjemahannya juga apik jadi bacanya enak.
Overall, aku suka dengan novel satu ini. Rekomen banget buat kamu yang suka
novel romance.

4* untuk Hidamari No Kanojo/Her Sunny Side

Tinggalkan komentar